"Tahu gitu lo nggak usah ikut deh An, mending lo tidur sama nyokap lo sana!!" Ela mulai kesal dengan rengekan manja Ana yang mulai kambuh. Kalau sudah seperti itu, pasti Ana merengek seperti anak kecil.
"An lo kan udah...... "Â
CIIITT.....!! Belum selesai aku bicara, mendadak ku-rem mobilku karena ada sebuah mobil yang menyalip seenaknya. Ana dan Ela berteriak saking kagetnya.
"ADUH!!" Keduanya mengelus kepala mereka yang terantuk.
"Siapa sih tuh main nyalip seenaknya saja? Emang ini jalanan punya nenek moyang lo apa?" kesalku sambil turun dari mobil.
Tapi sepertinya aku mengenali mobil itu?? Kubiarkan tubuhku basah terkena rintik hujan. Apa mobil itu yang menyerempetku tadi pagi ya? pikirku keheranan.
"Siapa, Va?" Tiba-tiba Ela sudah berdiri di sampingku, sementara Ana tetap berada di dalam mobil. Dia bergidik ketakutan.
"Nggak tahu?? Tapi kayaknya sih mobil yang gue ceritain tadi pagi??" Aku masih memandang mobil hitam itu dari kejauhan.
"Lo nggak ingat plat nomornya, Va?" Ela juga memandang dari kejauhan.
"Mana sempet La, kejadiannya kan cepat banget?!" Aku masuk kembali ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Ela ikut masuk ke dalam mobil.
"Kayaknya kita jadi begadang benaran nih kalau begini caranya. Kenapa nggak lo telepon Om lo sih, Va?? Siapa tahu dia..."