Catatan-catatan
[1] I. Bambang Sugiharto, Postmodernisme:Tantangan Bagi Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1996), hlm. 24-26.
[2] I. Bambang Sugiharto, Postmodernisme: ..., hlm. 80.
[3] Haryo Tejo Bawono, Teologi Absensia: Sebuah Wacana Teologiko-Filosofis dan Filosofiko-Teologis, suatu Kecenderungan Lintas Batas Khas Postmodern (Jakarta: Obor, 2013), hlm. 3; bdk. Sugiharto, I. Bambang. Postmodernisme..., hlm. 43.
[4] Haryo Tejo Bawono, Teologi Absensia..., hlm. 4; bdk. Emanuel Gerrit Singgih. Berteologi dalam Konteks: Pemikiran-pemikiran Mengenai Kontekstualisasi Teologi di Indonesia (Yogyakara: BPK & Kanisius, 2000), hlm. 20.
[5] Haryo Tejo Bawono, Teologi Absensia..., hlm. 5-6.
[6] Haryo Tejo Bawono, Teologi Absensia..., hlm. 10.
[7] Haryo Tejo Bawono, Teologi Absensia..., hlm. 13.
[8] Haryo Tejo Bawono, Teologi Absensia..., hlm. 16.
[9] Haryo Tejo Bawono, Teologi Absensia..., hlm. 22-23; bdk. Muhammad Al-Fayyadl, Derrida (Yogyakarta: LKiS, 2005), hlm. 78.
[10] H Tedjoworo. Imaji dan Imajinasi: Suatu Telaah Filsafat Postmodern (Yogyakarta: Kanisius, 2001), hlm. 53-56.