Mohon tunggu...
Dede Fatihatul Makiyah
Dede Fatihatul Makiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tentang pendidikan sosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Media Sosial Dalam Meningkatkan Kesadaran Sosial Dan Aksi Kemanusiaan

1 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   23:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dede Fatihatul Makiyah

231330061

Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Kel. Sukajaya Kec. Curug Kota Serang -- Banten 42171 | 2024/2025

dedefatih0702@gmail.com

Abstract (English)

Social media has become a crucial tool for disseminating information

quickly and widely. This article examines the role of social media in

raising social awareness and mobilizing humanitarian actions. With

its ability to reach various societal layers, social media enables

individuals and organizations to campaign on social issues such as

poverty, natural disasters, and injustice. Furthermore, social media

facilitates fundraising, real-time information dissemination, and the

organization of solidarity actions. This study employs a qualitative

approach by analyzing relevant case studies to explore the positive

impacts and challenges encountered. The findings reveal that social

media is effective in enhancing awareness and driving collective

actions, though the misuse of information needs to be addressed. This

article provides insights into strategically leveraging social media to

support sustainable social change.

Abstrak (Indonesia)

Media sosial telah menjadi alat penting dalam menyebarkan

informasi secara cepat dan luas. Artikel ini membahas peran media

sosial dalam meningkatkan kesadaran sosial dan memobilisasi aksi

kemanusiaan. Dengan kemampuan menjangkau berbagai lapisan

masyarakat, media sosial memungkinkan individu dan organisasi

untuk mengkampanyekan isu-isu sosial, seperti kemiskinan, bencana

alam, dan ketidakadilan. Selain itu, media sosial memfasilitasi

penggalangan dana, dan penyebaran informasi real-time, serta

pengorganisasian aksi solidaritas. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan menganalisis studi kasus yang relevan

untuk mengeksplorasi dampak positif dan tantangan yang dihadapi.

Hasilnya menunjukkan bahwa sebuah media sosial efektif dalam

meningkatkan kesadaran dan menggerakkan aksi kolektif, meskipun

perlu diantisipasi penyalahgunaan informasi. Artikel ini memberikan

wawasan tentang bagaimana memanfaatkan media sosial secara

strategis untuk mendukung perubahan sosial yang berkelanjutan.

Pendahuluan

Media sosial telah menjadi salah satu inovasi teknologi yang paling berpengaruh dalam

beberapa dekade terakhir. Dengan kemampuan untuk menghubungkan jutaan orang di

seluruh dunia, platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok kini menjadi alat

utama dalam menyebarluaskan informasi. Lebih dari sekadar sarana komunikasi, media

sosial telah berkembang menjadi medium strategis untuk meningkatkan kesadaran sosial dan

memobilisasi aksi kemanusiaan.1

Dalam konteks sosial, media sosial memberikan ruang bagi individu dan organisasi

untuk menyuarakan isu-isu penting, seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi,

ketidakadilan sosial, dan bantuan kemanusiaan. Penyebaran informasi yang cepat dan

aksesibilitas yang tinggi memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk

berkontribusi pada perubahan sosial yang signifikan. Selain itu, media sosial juga

memfasilitasi kampanye donasi dan aksi kolektif yang efektif, seperti penggalangan dana

untuk korban bencana alam atau kampanye solidaritas global.

Namun, meskipun memiliki banyak kelebihan, penggunaan media sosial dalam isu

kemanusiaan tidak lepas dari tantangan. Penyebaran informasi yang salah (hoaks) dan

polarisasi opini publik sering kali menjadi hambatan dalam upaya mencapai tujuan sosial

yang diharapkan. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi bagaimana media sosial

dapat dimanfaatkan secara optimal dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran

sosial dan mendukung aksi kemanusiaan.

Sebagai Platform Informasi

Media sosial telah menjadi fondasi utama dalam menyebarluaskan informasi secara

cepat dan luas di era digital. Fungsi dasar ini menjadikan media sosial sebagai sarana

komunikasi massa yang efektif, mampu menjangkau berbagai kalangan masyarakat tanpa

batas geografis. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp

memungkinkan informasi untuk diakses dan dibagikan oleh jutaan pengguna dalam hitungan detik. Hal ini menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utama bagi banyak orang,

terutama dalam situasi darurat atau peristiwa besar.

Sebagai contoh, ketika terjadi bencana alam, informasi terkait lokasi terdampak,

kebutuhan mendesak, atau peluang untuk berkontribusi dalam aksi kemanusiaan dapat

tersebar dengan cepat melalui media sosial. Peran ini tidak hanya meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang isu-isu sosial yang terjadi, tetapi juga mendorong aksi kolektif, seperti

penggalangan dana atau penyediaan bantuan logistik.

Kemampuan media sosial untuk menyampaikan pesan dengan visualisasi yang menarik,

seperti gambar, video, atau infografis, juga memperkuat daya tarik informasi yang

disampaikan. Hal ini membuat pesan menjadi lebih mudah dipahami dan memengaruhi opini

publik secara efektif. Dengan demikian, media sosial menjadi medium strategis dalam

mendukung kampanye kesadaran sosial dan kemanusiaan.2

Meningkatkan Edukasi Publik

Selain sebagai platform informasi, media sosial juga berperan penting dalam

meningkatkan edukasi publik. Fungsi ini melanjutkan proses penyebaran informasi ke tahap

pembelajaran, di mana informasi yang tersedia diolah menjadi konten edukatif yang mudah

dipahami. Banyak organisasi, individu, dan komunitas kini menggunakan media sosial untuk

menyampaikan pengetahuan terkait berbagai isu, seperti kesehatan, lingkungan, pendidikan,

dan kemanusiaan, dengan cara yang menarik dan interaktif.

Melalui fitur-fitur seperti infografis, video pendek, atau sesi siaran langsung, informasi

yang kompleks dapat disederhanakan sehingga lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan

masyarakat. Contohnya, dalam kampanye kesehatan, media sosial sering digunakan untuk

menyampaikan informasi tentang pencegahan penyakit melalui video animasi atau infografis

yang menjelaskan langkah-langkah praktis secara visual. Dengan demikian, media sosial

tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga memperluas pemahaman masyarakat

terhadap isu-isu tertentu.

Kemampuan media sosial untuk menjangkau audiens dalam skala besar juga

memberikan peluang bagi organisasi kemanusiaan untuk mengedukasi masyarakat tentang

pentingnya partisipasi mereka dalam berbagai gerakan sosial. Hal ini menjadikan media

sosial sebagai alat yang efektif untuk mengubah kesadaran menjadi tindakan yang konkret.3

Memobilisasi Komunitas

Setelah tahap edukasi, media sosial memiliki peran penting dalam memobilisasi

komunitas untuk bergerak bersama dalam rangka aksi sosial dan kemanusiaan. Proses ini

menunjukkan transformasi dari kesadaran individual menjadi gerakan kolektif yang lebih

besar. Dengan informasi yang telah disebarkan dan dipahami oleh individu, media sosial

memberikan wadah bagi mereka untuk berkumpul, berkolaborasi, dan merencanakan aksiaksi bersama yang lebih terstruktur. Misalnya, sebuah kampanye kemanusiaan dapat dimulai

dengan penyebaran informasi tentang kondisi darurat atau kebutuhan mendesak yang

dihadapi oleh suatu komunitas. Melalui hashtag, grup diskusi, atau event online, media sosial

memungkinkan orang-orang yang sebelumnya tidak saling mengenal untuk terhubung dan

merencanakan penggalangan dana, pengiriman bantuan, atau kegiatan solidaritas lainnya.

Transformasi dari kesadaran akan pentingnya suatu isu menjadi tindakan kolektif ini adalah

kekuatan utama media sosial dalam mendukung perubahan sosial.

Di sisi lain, media sosial juga memfasilitasi koordinasi yang lebih efektif antara berbagai

komunitas dan organisasi, mempercepat pengambilan keputusan, dan meminimalisir

hambatan logistik yang biasanya terjadi dalam aksi kemanusiaan. Oleh karena itu, media

sosial berfungsi sebagai alat yang menyatukan kekuatan kolektif untuk perubahan yang lebih

besar, baik dalam skala lokal maupun global.4

Menyuarakan Suara yang Terpinggirkan

Salah satu aspek penting dari media sosial adalah kemampuannya untuk memberikan

ruang bagi suara-suara yang terpinggirkan. Komunitas yang telah termobilisasi melalui

media sosial dapat menjadi saluran bagi kelompok marginal untuk menyuarakan isu-isu yang mereka hadapi, seperti diskriminasi, ketidakadilan sosial, dan hak-hak asasi manusia. Di

masa lalu, kelompok-kelompok ini sering kali kesulitan mendapatkan perhatian dari media

mainstream atau pemerintah. Namun, dengan adanya media sosial, mereka kini memiliki

platform untuk mengemukakan pendapat, berbagi pengalaman, dan meminta solidaritas dari

masyarakat luas.

Melalui hashtag, kampanye daring, atau video yang viral, kelompok-kelompok yang

terpinggirkan, seperti kelompok minoritas, buruh, atau korban diskriminasi, dapat

memperoleh visibilitas yang lebih besar. Media sosial memfasilitasi demokratisasi informasi,

di mana siapa pun, tanpa memandang status sosial atau ekonomi, dapat berbicara dan

didengar oleh audiens global. Dampak dari proses ini adalah pemberdayaan yang lebih besar

bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki suara dalam percakapan publik.

Lebih jauh lagi, dengan adanya akses mudah terhadap berbagai platform media sosial,

kelompok marginal dapat membangun jaringan solidaritas yang luas, mengorganisir aksi

protes, atau bahkan meluncurkan gerakan sosial yang mampu mempengaruhi kebijakan

publik dan menyuarakan hak-hak mereka dengan lebih kuat. Oleh karena itu, media sosial

tidak hanya berfungsi sebagai alat informasi, tetapi juga sebagai pendorong perubahan sosial

yang lebih inklusif dan adil.5

Menggalang Dana

Setelah kesadaran sosial tercipta dan komunitas mulai termobilisasi, langkah selanjutnya

adalah menggalang dana untuk mendukung aksi kemanusiaan yang lebih konkret. Media

sosial memainkan peran yang sangat penting dalam memfasilitasi proses penggalangan dana

ini, memungkinkan individu, organisasi, dan komunitas untuk memberikan kontribusi dalam

bentuk finansial untuk berbagai inisiatif sosial. Platform seperti GoFundMe, Kitabisa, dan

platform serupa di Indonesia telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang dalam

mendukung korban bencana, program pendidikan, dan kampanye kemanusiaan lainnya.

Melalui kampanye penggalangan dana yang dibagikan di media sosial, individu atau

kelompok yang membutuhkan bantuan dapat mendapatkan perhatian publik dengan cepat. 

Sebagai contoh, penggalangan dana untuk korban bencana alam atau untuk kebutuhan medis

mendesak sering kali mendapatkan respon luar biasa dari masyarakat, yang bersedia

berdonasi meskipun tidak terlibat langsung.6 Kesadaran yang dibangun melalui media sosial

memungkinkan para donor untuk merasa terhubung secara emosional dengan isu yang ada

dan lebih cenderung untuk memberikan bantuan.

Contoh nyata lainnya adalah kampanye penggalangan dana untuk membantu pendidikan

anak-anak kurang mampu di daerah terpencil, yang digagas melalui media sosial oleh

berbagai organisasi nirlaba. Kampanye semacam ini tidak hanya mengandalkan penyebaran

informasi, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas dalam masyarakat untuk membantu

mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, media sosial tidak hanya berfungsi sebagai

alat informasi dan edukasi, tetapi juga sebagai penghubung antara kesadaran sosial dan

tindakan konkret dalam bentuk bantuan finansial.7

Memacu Aksi Nyata

Memacu aksi nyata adalah puncak dari proses kesadaran sosial yang telah dibangun

melalui penyebaran informasi, edukasi, dan mobilisasi komunitas. Setelah individu atau

kelompok teredukasi dan tergerak untuk berpartisipasi dalam isu-isu sosial, media sosial

berfungsi sebagai penggerak untuk mendorong mereka ke tindakan konkret yang dapat

membawa perubahan. Transformasi dari kesadaran menjadi aksi nyata ini menjadi bukti

bahwa media sosial tidak hanya berperan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi, tetapi

juga sebagai katalisator untuk perubahan sosial yang lebih luas.

Sebagai contoh, setelah kampanye besar-besaran di media sosial tentang pentingnya

donasi darah atau bantuan kemanusiaan untuk korban bencana, sering kali terjadi lonjakan

signifikan dalam jumlah donor atau bantuan yang dikirimkan. Kampanye semacam ini

menunjukkan bagaimana kesadaran yang terbentuk melalui media sosial dapat diterjemahkan

menjadi aksi nyata di lapangan, baik dalam bentuk partisipasi langsung dalam kegiatan sosial maupun kontribusi material yang berharga.8 Media sosial memberikan dorongan yang sangat

kuat bagi individu dan kelompok untuk terlibat dalam aksi sosial yang dapat memberikan

dampak positif bagi masyarakat.

Selain itu, gerakan-gerakan sosial yang didorong oleh media sosial, seperti aksi protes

atau kampanye lingkungan hidup, dapat memicu perubahan kebijakan atau tindakan dari

pemerintah dan sektor swasta. Dengan demikian, media sosial tidak hanya berfungsi sebagai

ruang untuk berbagi ide, tetapi juga sebagai alat untuk memacu aksi nyata yang berujung

pada hasil yang signifikan dan nyata dalam perubahan sosial.9

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun media sosial memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran

sosial dan mendorong aksi kemanusiaan, penggunaan media sosial juga menghadapi

berbagai tantangan yang perlu diperhatikan. Tantangan ini penting untuk dibahas karena

memberikan perspektif kritis terhadap sejauh mana media sosial dapat diandalkan sebagai

alat untuk perubahan sosial yang positif. Salah satu tantangan utama adalah penyebaran

informasi yang tidak akurat atau hoaks. Informasi yang salah dapat dengan mudah tersebar

luas di platform media sosial, mengarah pada kesalahpahaman, kebingungannya publik, dan

bahkan menghambat upaya kemanusiaan yang sedang dijalankan.

Selain itu, meskipun media sosial dapat memobilisasi dukungan untuk isu sosial, ada

pula potensi terjadinya polarisasi opini yang tajam di antara pengguna. Berbagai perspektif

yang berbeda sering kali menimbulkan konflik atau perdebatan yang tidak produktif, yang

justru mengalihkan fokus dari tujuan utama, yaitu membantu mereka yang membutuhkan.

Platform media sosial juga sering kali terjebak dalam dinamika "viral" yang membuat isuisu penting terlupakan atau tergantikan dengan tren lainnya.

Tantangan terkait privasi dan keamanan data memang semakin penting dalam era digital,

terutama dengan meningkatnya ketergantungan pada media sosial. Setiap kali seseorang

berinteraksi dengan platform media sosial, sejumlah besar data pribadi terkumpul, mulai dari informasi pribadi, lokasi, hingga preferensi perilaku. Sayangnya, data-data ini sering kali

digunakan tanpa persetujuan yang jelas atau transparansi penuh mengenai bagaimana data

tersebut akan dimanfaatkan. Beberapa perusahaan atau individu mungkin menggunakan data

tersebut untuk kepentingan komersial, seperti menargetkan iklan atau bahkan memanipulasi

opini politik, yang menimbulkan pertanyaan tentang etika dan keadilan dalam penggunaan

data pribadi.

Selain itu, data yang terkumpul juga rentan terhadap serangan siber dan pelanggaran

data, yang dapat membahayakan privasi individu. Banyak kasus pembobolan data yang

melibatkan informasi pribadi yang tersebar luas dan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak

bertanggung jawab, merusak reputasi dan menimbulkan kerugian bagi pengguna. Oleh

karena itu, penting bagi platform media sosial untuk memiliki kebijakan yang jelas dan

transparan mengenai perlindungan data serta memberikan kontrol yang lebih besar kepada

penggunanya untuk mengelola informasi pribadi mereka.

Pengguna juga perlu diberdayakan dengan pengetahuan tentang bagaimana melindungi

data mereka dan mengenali potensi penyalahgunaan informasi yang ada. Di sisi lain, peran

pemerintah dan lembaga pengawas juga sangat krusial untuk memastikan bahwa media sosial

tetap menjadi ruang yang aman dan bermanfaat tanpa mengorbankan privasi penggunanya.

Pemahaman tentang tantangan ini akan membantu masyarakat menggunakan media sosial

secara lebih bijak dan bertanggung jawab.10

Kesimpulan

Peran media sosial dalam meningkatkan kesadaran sosial dan aksi kemanusiaan sangat

signifikan, namun juga diiringi dengan berbagai tantangan yang perlu diperhatikan. Sebagai

platform informasi, media sosial memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas,

memberi edukasi kepada publik, serta memobilisasi komunitas untuk aksi bersama. Melalui

penyebaran informasi yang tepat, media sosial dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk

mengedukasi masyarakat tentang isu-isu kemanusiaan, lingkungan, dan sosial lainnya.

Kampanye-kampanye sosial yang digerakkan oleh pengguna media sosial mampu memperluas jangkauan dan mengajak lebih banyak orang untuk terlibat dalam gerakan sosial.

Selain itu, media sosial berfungsi sebagai wadah untuk menyuarakan suara-suara yang

terpinggirkan, memberikan ruang bagi kelompok marginal untuk berbicara dan mencari

dukungan dari masyarakat luas.

Penggunaannya dapat mendorong perubahan sosial melalui penggalangan dana,

pemberdayaan suara-suara yang terpinggirkan, dan memacu aksi nyata untuk tujuan sosial

yang lebih besar. Kampanye penggalangan dana, misalnya, dapat tercipta dengan mudah dan

mencapai banyak orang dalam waktu singkat, yang membuatnya menjadi alat efektif dalam

merespons bencana atau kebutuhan mendesak lainnya. Selain itu, media sosial juga

membantu memperkuat gerakan sosial yang mampu mempengaruhi kebijakan publik dan

memberikan dampak langsung pada komunitas yang membutuhkan.

Namun, tantangan seperti penyebaran hoaks, polarisasi opini, dan masalah privasi dan

keamanan data juga tidak bisa diabaikan. Meskipun media sosial mampu menyebarkan

informasi dengan cepat, informasi yang salah atau menyesatkan dapat dengan mudah tersebar

dan merusak upaya-upaya kemanusiaan yang telah dilakukan. Dengan segala potensi yang

dimilikinya, media sosial berfungsi sebagai alat yang dapat menghubungkan masyarakat

untuk tujuan yang baik, tetapi juga membutuhkan kewaspadaan terhadap dampak negatifnya.

Oleh karena itu, penggunaan media sosial harus disertai dengan pemahaman tentang batasan

dan tantangan yang ada, serta pemanfaatan yang bijak untuk memastikan bahwa media sosial

dapat benar-benar berkontribusi pada perubahan positif dalam masyarakat. Sebagai

pengguna, kita dituntut untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga penyebar

informasi yang bermanfaat, bertanggung jawab, dan menghargai privasi serta etika dalam

dunia maya.

Dengan demikian, meskipun media sosial memiliki tantangan, ia tetap merupakan alat

yang kuat untuk mendorong kesadaran sosial dan aksi kemanusiaan, jika digunakan dengan

bijak dan penuh tanggung jawab. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, penting bagi kita

untuk selalu mengingat dampak besar yang bisa ditimbulkan oleh setiap tindakan di media

sosial dan bertindak dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab kita sebagai bagian dari

masyarakat global.

Referensi

Merdeka.com. (2023). Peran media sosial dalam aksi sosial dan kemanusiaan di Indonesia.

Diakses dari https://www.merdeka.com

Kompas.com. (2023). Media sosial sebagai sumber informasi utama di era digital. Diakses

dari https://www.kompas.com

Tirto.id. (2023). Peran media sosial dalam mengedukasi publik secara luas. Diakses dari

https://www.tirto.id

Tempo.co. (2023). Media sosial sebagai penggerak gerakan sosial dan kemanusiaan di

Indonesia. Diakses dari https://www.tempo.co

Harian Kompas. (2023). Demokratisasi media sosial dan suara kelompok marginal di

Indonesia. Diakses dari https://www.kompas.com

Detik.com. (2023). Penggalangan dana melalui media sosial untuk korban bencana alam.

Diakses dari https://www.detik.com

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan. (2023). Peran media sosial dalam kampanye

penggalangan dana sosial di Indonesia. Vol. 8, No. 2.

Jurnal Komunikasi Massa. (2023). Peran media sosial dalam memicu aksi sosial di Indonesia.

Vol. 12, No. 3. Diakses dari https://www.jurnalkomunikasimassa.com

Sinar Harapan. (2022). Media sosial sebagai penggerak perubahan sosial: Dari kesadaran ke

aksi nyata. Diakses dari https://www.sinarharapan.com

Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam. (2023). Tantangan dalam penggunaan media sosial

untuk aksi sosial di Indonesia. Vol. 15, No. 1. Diakses dari

https://www.journalkpi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun