Mohon tunggu...
Senja Nila
Senja Nila Mohon Tunggu... -

aku berwarna, dan kaupun begitu..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Life of Banana! (Fanfic)

21 Juni 2013   20:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:37 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya perang saling tatap-tatapan mata itu berubah menjadi perang gulat. Pisang yang diperebutkanpun tampak lemas karena ditarik kesana dan kemari.

"Kau perempuan harusnya makannya sedikit!" Siwon memegangi tangan Jenny dari belakang. Jenny sendiri sedang tertelungkup sambil menyembunyikan pisang di tangannya.

"Kau itu laki-laki harusnya mau mengalah!" Mereka kali ini berganti posisi, Jenny di atas dan Siwon di bawah.

Tak jauh dari tempat mereka bertengkar ada beberapa pasang mata yang menyaksikan kejadian yang tak pantas itu. Mereka memakai hanbok7 lusuh dengan rambut acak-acakan yang diikat dengan pita. Tangan mereka memegang pedang-pedang tumpul karena lama tak diasah.

"Berhenti!!" seorang dari mereka keluar dari semak-semak.

Orang-orang yang lain ikut memunculkan diri mereka, meloncat dari semak-semak. Beberapa ada yang terjatuh karena kakinya tersangkut akar pohon.

Jenny dan Siwon terdiam. Orang-orang itu seperti orang-orang yang berasal dari jaman kerajaan. Pakaian mereka masih menggunakan pakaian tradisional Korea. Apakah disini sedang ada syuting drama saeguk? Pikir Jenny.

"Kalian sudah berbuat hal yang tak senonoh di pulau ini.. kalian harus dihukum!"

"Hukum! Hukum! Hukum!" yang lain hanya teriak-teriak saja mengikuti sang pemimpin.

Siwon dan Jenny tangannya diikat. Sedang buah pisang yang sudah lemas dan pingsan itu dibawa sebagai barang bukti. Kedua remaja itu dibawa masuk terus ke dalam hutan. Di sana ada sebuah perkampungan, serupa tapi tak sama seperti yang ada di drama saeguk yang sering tayang di MBC.

Hanok-hanok bertipe chogajip8 berjejer dalam jumlah sedang. Anak-anak dan orang-orang dewasa semua memakai hanbok. Penduduk-penduduk di sana memandangi dua orang itu dengan takjub. Tak ada laki-laki setampan Siwon di pulau itu, dan tak ada wanita yang secantik itu pahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun