Mohon tunggu...
Senja Nila
Senja Nila Mohon Tunggu... -

aku berwarna, dan kaupun begitu..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Life of Banana! (Fanfic)

21 Juni 2013   20:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:37 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu dari kejauhan ada mata yang memperhatikan mereka. Saat Jenny dan Siwon mulai duduk-duduk di bangku taman dan memakan pisang bersama-sama, mata itu mulai beralih. Mata itu beralih ke pedagang yang gerobaknya berasap.

Sekelebat bayangan berlari lagi ke rumah Jenny. Tangan bayangan itu memegang sesuatu berbentuk lonjong. TOP mengerem mendadak, hampir menabrak pagar. Keringatnya bercucuran. Dia membawa sesuatu untuk Jenny, tak berpita dan tak berkeranjang.

"Noona.. " TOP mendekat, tangannya ke belakang menyembunyikan sesuatu.

"Ah.. Tabi11, kau mau pisang?"

"Tidak, ahh..kenapa kau memakan buah aneh itu? aku membawa makanan kesukaanmu.."

"Oh ya!!" Jenny terlihat senang. Sementara Siwon bingung. Dia pikir pisang adalah buah penuh kenangan bagi mereka.

"Oksusu12!!!" TOP "mengeluarkan" sebuah jagung rebus.

"Uwoo... sarangheyo13.." Jenny langsung memeluk TOP lalu merebut jagung rebus itu.

Siwon bengong. Padahal dia sudah susah payah mencari buah pisang. Seharian dia keliling Seoul tapi tak menemukannya. Saat itu bukan musim buah pisang di Seoul. Tapi dia tak menyerah. Dia menelpon teman kecilnya, Agnes Monica, untuk mengirimkan buah pisang dari negara tropis bernama Indonesia. Sungguh apa yang dilihatnya sekarang menyakitkan hati.

Jenny mengambil satu-persatu biji jagung dan memakannya. TOP dengan rasa senang menemani Jenny sambil sesekali melongo karena tak diberi sebiji jagung pun. Sementara beberapa buah pisang tergeletak kaku di rerumputan.

TAMAT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun