berhungan secara Alkitabiah dengan orang-orang kristen lain dengan berpartisiasi bersama mereka dalam gereja unversal.
memperoleh pembinaan kristen melalui program cermat dan konstan secara Alkitabiah yang menekankan doktrin, perkembangaan keyakinan kristen secara pribadi, dan tingkah laku diri yang sesuai dengan Alkitab baik dalam keluarga maupun dalam kelompok masyarakat yang lebih besar.
menyerahkan diri kembali kepada Kristus untuk menjadi muridNya.
berpartisipasi secara antusias dan Alkitabiah dalam menyampaikan Injil kepada seluruh duniaa.
Kelima bidang ini dapat dipandang sebagai satu tujuan umum yang menyatu. Jika kita
 memiliki konsep Alkitab yang murni tentang apa itu gereja, maka kita pasti menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh gereja adalah membuat orang menjadi lebih lebih seperti kepala gereja, Yesus Kristus. Karena itu, tujuan pendidikan kristen di gereja lokal pada umumnya adalah untuk menghasilkan kedewasaaan kristen yang sempurna dalam kehidupan orang-orang. Untuk tujuan inilaah prograam pendidikan kristen diadakan daan kearah itulaah semua sarananya terfokus. Mungkin diagram berikut yang menggunakan istilah-istilah "sasaran,"  "aaspek" daan "sarana"  dapat menolong untuk menggambarkan hubungan antara tujuan dan pembuatan program dalam pendidikan kristen di gereja lokal.
Perhatikan bahwa "aspek" dalam diagram ini hanya mewakili hal-hal pendukung tujuan yang sudah dinyatakan sebelumnya. Aspek adalah rancangan yang berubah menjadi pekerjaan. Melalui saluran-saluran ini kita berharaap dapat membawa jemaat kepada kedewasaan kristen yang sempurna. Gambarkan ini melukiskan seluruh program kerja yang berhubungan dengaan pendidikan kristen. Hal yang penting adalah bahwa dasar bangunanya selaalu diletakkaan sebelum atap dipasang. Betapa bodohnya bila kita berusaha memasang sirap diatap sebagai langkah pertama proses pembuataan bangunan.Â
Namun justru inilah cara yang dilakukan banyak gereja ketika mulai dengan pertanyaan, sarana-sarana pendidikan apakah yang harus kita miliki di gereja ini? Pertama-tama dasar harus diletakkan, kemudian baru kita membangun gedung. Jika dengaan teliti dan dengaaan doa yanmg sungguh kita telah memeriksa berbagai kebutuhan umum dan khusus dan telah menulis tujuan-tujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, jika kita telah menentukan rencana-rencana jangka panjang dan jalan yang harus diikuti untuk mencapainya, bukanlah berarti kita siap untuk berbicara dengan bijaksana tentang berbagaai sarana atau pelayannan dari program gereja secara keseluruhan.
Â
MENUJU FALSAFAH ALKITABIAH TENTANG PENDIDIKAN GEREJA
Hanya apabila orang mengerti dengan benar ciri gereja dan apa yang dikatakan Perjanjian Baru tentang gereja, barulah ia dapat menyusun filsafat pendidikan gereja yang memuaskan. Filsafat pendidikan seseorang berkembaang berdasarkan teologinya secara tidak terpisahkan berkaitan dengan teologi tersebut. Banyak masalah yang sekarang ada dalam program pendidikan gereja dikalangan Injili timbul karena kurangnya pemahaman yang jelas tentang apa yang sebenarnya yang kita coba lakukan dalam pendidikan gereja dan bagaimana kita harus melakukannya.