Mengasihi. Seorang pria yang maksimal adalah mengasihi istrinya (I Pet 3:1-2)
enulis mencatat ada yang terpenting  yaitu Seorang pria yang sejati atau yang semaksimal perlu diubahkan, sehingga keluarganya dapat diubahkan atau berubah.  Jika seorang menjadi pemimpin, maka seorang pria tersebut harus siap menghadapi tantangan perubahan. Perubahan terhadap sesuatu tidak bias disebut sebagai perubahan sebelum sesuatu itu mengalami perubahan.
Dalam Alkitab dicatat Yohanes Pembaptis menambahkan keberanian imannya dan dengan keberaniannya ia menegur raja yang memerintah pada saat itu (Yoh pasal 11- 12) Harga yang harus dibayar adalah kepalanya dipenggal. Tetapi Yohanes Pembaptis tahu dan sejak saat itu, orang lain mulai memahami prinsip yang sudah dilakukan oleh Yohanes.
Penulis mencatat ada sesuatu yang jauh lebih penting didalam hidup ini dari pada hidup kita sendiri. Kebenaran, rasa hormat, integritas merupakan cirri dan keteguhan hati yang dibutuhkan oleh seorang pria, termasuk didalamnya adalah kasih. Pengubahan yang diinginkan oleh Allah adalah pengubahan bangunan hati yang ada didalam hati Allah. Kekurangan rohani merekamembuat mereka mentransferkan keinginan mereka kemasalah materi bukan sesuatu yang dikehendaki oleh Roh Kudus untuk di ubahkan. Hai kaum pria perubahan tetap harus dimulai pertama di dalam diri kita sendiri.
Allah sudah merencanakan atas seseorang untuk mau mengambil beban seorang pria yaitu kitalah orangnya. Didalam kitab Efesus 5:23 menyebutkan bahwa kaum pria adalah kepala dalam rumah tangga setara dengan Kristus sebagai kepala dalam Gereja. Perkara ini merupakan makna yang paling dahsyat bagi kaum pria. Kebenarannya adalah Kristus yang adalah juru selamat Gereja dan Tuhan yang menyediakan jalan keluar terhadap masalah-masalah jemaat demikianlah dengan kaum pria. Kaum pria mengambil tugas yang sama didalam keluarga mereka. Jalan keluar terhadap keluarga tetap harus diselesaikan oleh seorang pria yang sejati atau maksimal.
Seorang pria  harus bertanggung jawab atas tindakannya yang harus diperbuatnya. Dan setiap pria harus mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada Allah. Karena itulah, begitu pentingnya Kalvari suatu tempat dimana Kristus mati. Hanya ditempat itulah dunia yang penuh dosa diampuni dan diterima oleh Allah. Ditempat itulah Allah menghapuskan segala dosa yang ada didunia (Baca I Kor 5:21 dan Kis 4:12). Allah mencari seorang pria yang memiliki sifat kepemimpinan yang diam seperti emas dan dapat memimpin keluarganya dengan takut akan Tuhan.
Kaum pria yang semaksimal adalah yang dapat melihat diri mereka sendiri dengan pandangan Allah yang melihat sebelum mereka melihat keluarga mereka. Itulah tantangan saudara sebagai seorang pria yang semaksimal mengenal Allah, mengenal diri sendiri, mengenal keluarga, mengenal tanggung jawab yang diberikan oleh Allah kepadanya.
DALAM ERA ANTI-KELEMBAGAAN, bahkan istilah program pun sudah tidak disukai. Ungkapan-ungkapan seperti "program tampaknya lebih penting daripada mansuia," dan "gereja kami diprogram secara berlebihan" merupakan contoh celaan yang diterima oleh banyak gereja sepanjang tahun70-an. Apa yang terjadi, tentu saja, adalah bahwa pelayanan baru tumbuh yang terpotong-potong dalam pendidikan kristen pasca perang dunia II menggunakan bentuk-bentuk kelembagaan yang agak pasti selama tahun 60-an. Setelah hilangnya sebagian keluwesan dari bentuk-bentuk kelembagaan itu, kadang-kadang mereka lebih menjadi tuan daripada pelayanan,dan dalam situasi semacam itu kita dapat mengkritik usangnya bentuk-bentuk yang telah ada lebih lama daripada fungsi mereka.
Tetapi sebagian besar gereja masih sangat tradisional dalam pelayanan pendidikan, dan sebagian besar gereja tradisional masih berpikir dari sudut pandang program. Fokus kami dalam bab ini adalah untuk mengenali keseimbangan yang menyeluruh dalam pendidikan di mana satu pelayanan besar seperti sekolah minggu tidak boleh dibiarkan mendominasi peran pembinaan di gereja sementara pendidikan lain yang sama pentingnya tidak mendapat perhatian yang cukup.
Program gereja yang seimbang untuk pendidikan kristen ditandai oleh sejumlah faktor. Program itu bisa terdiri dari sejumlah komisi atau pelayanan yang bercirikan pendidikan. Program tersebut dijaga agar berjalan lancar melalui suatu proses organisasi yang mempertahankan beberapa prinsip penggabungan dan bertalian (dibahas pada bab 6). Ada satu ciri utama yang harus mendahului yang lainnya. Ciri ini berdasarkan posisi dan pentingnya merupakan ciri paling utama dari setiap program pendidikan, entah gereja atau sekolah, agama atau sekuler, singkatnya, ciri tersebut adalah program pendidikan gereja harus secara kokoh dilandasi oleh tujuan-tujuan yang Alkitabiah yang secara jelas menetapkan apa yang hendak dilakukan oleh program pendidikan tersebut.
Tinjauan singkat mengenai siklus pendidikaan dapat berguna disini, sekalipun ini bukan buku pelajaran psikogi. Gambar 1 bukan satu-satunya bentuk siklus pendidikan, tetapi pada umumnya siklus ini sesuai dengan apa yang dilihat oleh sebagian besar pendidik kristen sebagai proses pendidkan yang dapat berkembang dalam kelas tunggal atau dalam satu program yang utuh.