"Karena ibu ini lumpuh seluruh tubuhnya sebelh kanan. Termasuk kerongkongannya. Termasuk saluran2 di tubuhnya, walaupun itu bisa diterapi".Â
"Ketika dia bersuaha menelan dan susah, itu karena kerongkongannya terbelah. Sebagian tubuh kanan, tertutup dan ketika air mengalir di kerongkongannya, alirannya masuk ke paru2, bukan ke lambung. Sehingga, dadanya sakit karena paru2nya kemasukan air"
Mungkin, kira2 begitulah artinya, walau mungkin itu pun salah dengan pengertianku sendiri dalam otakku yang sudah rusak karena terendam darah 20%.
Aku bersyukur untuk itu, walau sedikit sekali kemanjuannya, setelah serangsn stroke sejak pagi subuh waktu itu .....
Aku sudah bisa tersenyum, aku membalas pelukan orang tuaku dan pelukan anak2ku. Hatiku bernyanyi2, ternyata sebuah kebahagiaan bukan mahal koq. Bahkan, dengan ak bisa menelan saja, itu merupakan kebahagiaanku, saat itu!
Lalu, suster mengangkat mankok eskrim dan meminta aku untuk membuka mulutku lagi. Sekarang, aku benar2 bersiap untuk mencoba makan. Eskrim mask ke mulutku dan aku menelannya. Tidak susah!
Tetapi, ketika eskrim itu meluncur ke kerongkonganku,
Ah ...... kesakitanku terulang kembali! Sakitnya lebih parah lagi! Lau biasa! Dadaku mengkerut! Aku terbungkuk2 dan aku terbatuk2! Mataku berair, bahkan mengalir deras! Sakit sekali!
Aku berteriak, melolong seperti suara alien. Orang tuaku pasti menangis melihatku. Mereka memlukku, dan bapakku mengucap kata2 penghiburan unutkku,
"Sabar, sayang ..... sabar ..... berdoa ya. Bapak dan ibu dan anak2mu selalu berdoa untukmu"
Sambil mengelus2 punggung ku, aku mejadi tenang. Anak2ku menangis lagi. Michelle sampai sesegukkan. Aku menggapai mereka dengan tangan kiriku, setelah batuk2 dan sakit di dadaku berkurang.