"Arrghhhhhhh ...."
Suara2 itu menggema di ruang ini. Kesakitan ku benar2 membuat aku tidak berdaya. Sepertinya, aku berada di lorong antara hidup dan mati. Aku tetap sadar dengan apa yang terjadi, tetap kesakitanku seperti menyedot jiwa dan ragaku!
Cukup lama, kalau tidak mau dikatakan "lama", aku menenangkan diri. Dan setelah dadaku semakin membaik, suster itu meminta aku membuka mulutku lagi, untuk memasukkan air lagi.
Aku ketakutan!
Aku tidak mau mengulang sakit dadaku! Tetapi, aku tahu, bahwa aku harus melakukan itu. Ini adalah salah satu bentuk terapi minum. Jik tidak di terapi, aku benar2 hanya bisa berbaring saja di atas ranjang bahkan minum saja tidak bisa!
Belum lagi, aku harus belajar makan. Belajar bergerka, bahkan belajar pipis!
"Oklah! Aku akan terapi minum lagi", pikirku Â
Aku membuka mataku, dan mulutku. Hatiku berdegup, siap merasakan rasa kesakitan besar di dadaku. Dan, ketika air masuk ke mulutku, aku berusaha menelannya.
Sekali lagi, aku tetap susah menelan, dan begitu air mineral itu berhasil tertelan, kesakitan itu langsung menyambutku lagi! Sakiiiiiiiiiitttttt sekaliiiiiiiiiiiii, huhuhuhu .......
Aku terbungkuk2 lagi. Orang tuku memelukku, kulihat sekilas air mta mereka menggenang di sudut2 mata mereka. Bahkan, anakku mengais tersedu, melihat bagaimana mamanya berjuang untuk hidup ......
Seketika itu juga, aku sadar sesadar2nya!