Mohon tunggu...
Callmehai
Callmehai Mohon Tunggu... Konsultan - Astrophile || Mahasiswa Farmasi STIKES Andini Persada Mamuju

Bercanda bersama kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orgasme Berbuah Petaka

3 April 2022   21:19 Diperbarui: 3 April 2022   21:24 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sangat jelas lagi, Bu?" respon ibu yang satunya.

"Sangat jelas Bu'. Bahkan terlihat sangat cantik." 

Dalam hati aku bergumam, "Make_up nya tidak luntur?"

"Kok bisa gitu yaa?" tanya ibu yang lain.

"Hei. Kudengar, mayat Rea hilang."

Bulu kudukku langsung berdiri. Tegang. Kenapa dia bisa tahu?

"Karena Rea sangat sering nampak, Pak Zaenal, ayahnya Rea, menyuruh membuka kuburannya. Namun, tidak didapati apapun meski itu hanya tengkorak. Atau bahkan, bau busuk juga tidak ada."

Tidak mau mendengar lagi, aku segera pulang ke rumah Dono. Kalau sampai malam itu ada yang melihatku ketika mengambil mayar Rea, lalu memberitahu Pak Zaenal, entah bagaimana nasib leherku.

***

Malam makin meninggi, bulu kudukku makin merinding. Di luar kesadaran, aku masuk ke kamar Dono lalu memeluknya dari belakang. Bagaimana tidak! Dari tadi pintu selalu diketuk-ketuk entah oleh siapa.

"Apasih Nin!" kesal Dono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun