Langkah selanjutnya, aku memasukkan semua barangku ke dalam koper. Aku akan pergi? Tentu saja! Mungkin ini adalah petaka sebab kejahatanku pada Rea dan pada dunia. Aku harus menyerahkan diri kepada Polisi, bukan? Berat memang, namun harus kulakukan.Â
***
2 Desember 2019.
Pukul 04.00
Sebentar lagi adzan subuh. Namun cerita ini belum kelar-kelar. Apa aku perlu menjadikannya cerita bersambung saja? Hahaha. Aku hanya bercanda! Jadi mari kita selesaikan. Sebentar lagi akan ending.
***
Dengan tarikan nafas panjang, aku berdoa sambil menatap poster yang kubuat itu. "Semoga Dono bisa tenang di alam sana," batinku bergumam.Â
"JANGAN SALAHKAN AKU ATAS KEMATIANMU, DONO. SALAHKAN, REA! DIA YANG MUDAH PERCAYA, BUKAN? MAKA, MUNGKIN AKAN LEBIH BAIK KAMU MENGUNJUNGINYA. BUKANKAH KUBURMU BERDEKATAN? BAHAGIALAH BERSAMANYA. MAAFKAN AKU."
Demikianlah isi kertas itu.Â
Akhirnya, aku keluar. Berharap semuanya akan baik-baik saja.Â
***