Ode putra Tabuh, kuatlah seperti aku yang kuat menerima ini.
Dunia mungkin akan memisahkan kita tapi tidak dengan cinta kita. Tapi aku percaya pada kehidupan selanjutnya aku akan menjadi milikmu seutuhnya. Tak ada lagi penghalang aku milikmu dan kau adalah milikku tak ada satu pun takdir yang akan memisahkan kita. Percayalah itu.
Tersenyumlah wahai sang penjaga langit, jagalah cinta itu sama seperti aku menjaganya. Aku teramat sangat mencintaimu.
Yang selalu mencintaimu
 Amarahku membuncah, persetan dengan apa yang kau ucapkan putri, jika aku tak bisa memilikimu maka tak boleh ada satu orang pun memiliki dirimu.Â
Ku mengambil Pedang Air bergegas menuju bumi. Di altar Istana Atlantis aku mendarat, semua orang yang hadir disana merasa ketakutan karena aku tampil dengan wujud raksasa bersayap.Â
Wujud yang biasa kugunakan saat aku akan bertarung. Beberapa penjaga melesatkan panah, beberapa lagi mencabi-cabik kakiku dengan pedang dan banyak sekali orang berlari ketakutan, suasana gaduh menjadi tak terkendali.Â
Ku lihat sang putri menatap amarahku dengan tangisanannya, seolah berkata "cukup".
Amarahku semakin menjadi-jadi kutebas semua yang ada di hadapanku, semua porak poranda.
"hentikan Ode!" teiak sang putri
"kau ... jika aku tak bisa memilikimu maka tak boleh ada satupun yang berhak memilikimu"