"Kau bersayap" terkejut
Sial, aku tak sempat merubah wujudku. Aku menjauh perlahan mencoba menghindar tapi kakiku tak bisa bergerak sedikitpun. Aku semakin ketakutan, aku khawatir ini akan menjadi pertanda buruk untukku.
"sungguh indah" sang putri mendekat padaku, sementara aku masih sama seperti tadi hanya mampu terdiam tak bisa bergerak sedikitpun, Ia menyentuh sayapku, mencoba mengelilingiku, penasaran.
"dari mana asalmu sebenarnya?"
"la.. langit"
"mustahil, ku pikir kau hanyalah dongeng, ternyata hari ini aku percaya bahwa manusia langit memang ada"
Wajahnya nampak sumeringah. Dan entah kenapa saat aku melihat senyum itu aku merasakan ada sesuatu yang menghancurkan kekhawatiranku, menghilagkan rasa takutku.
"ikutlah denganku sebelum orang lain melihatmu"
Aku tak punya kuasa, kakiku ikut berlari mengikutinya memasuki sebuah rumah yang indah, yang didalamnya terdapat banyak sekali bermacam bunga dan ukiran patung.
Kami duduk di dikursi saling berhadapan, padangannya tak bisa lepas dari sayapku. Aku sedikit merasa risih lalu merubah wujudku ke bentuk manusia bumi.
"hey, kenapa kau berubah? Biarlah aku sedang menikmati indahnya sayapmu"