Tampak sekali kebodohanku, aku dibuat bimbang akan hal sekecil ini, aku dibuat menyerah oleh rasa penasaranku sendiri. Bodoh.
***
"Bunga itu melayu" Aku dibuat risau olehnya.
"jika bunga itu mati, maka aku tak bisa lagi membayangkan wajah putri Atlantis... aaah menyebalkan, ini tak boleh terjadi"
Tanpa pikir panajang aku melesat menuju bumi. Sesampainya disana aku mencoba mencari bunga yang serupa dengan cepat, aku berlari kesana kemari tapi tak juga menemukan bunga itu
"celakalah aku, dimana bunga itu. Aku tak ingin kehilangan wajah sang putri, aku tak puas jika hanya melihatnya dari kejauhan, dengan bunga itulah aku bisa melihat dia dari dekat"
Aku mencari dengan sangat serius tanpa mempedulikan sekitarku.
"kau?"
Suara yang ku kenal, suara itu ...
"kau itu ..."
Aku menoleh ke belakang, benar saja itu suara dari putri Atlantis.