Tangan kekar berbulu lembut merangkul pundaknya.
Diciumnya pipi kiri Kareyna "ne olursa olsun seni seviyorum,  istriku "  ucap Kadir sambil memeluk bahu Kareyna erat seakan tahu apa yang ada dalam benak istrinya.
Yah, dilebih  setengah abad usia mereka. Keduanya dipertemukan oleh Takdir untuk saling mencintai dan menyayangi.
Di sebuah desa bernama Sakarya Akyas, tujuh jam perjalanan dari Konstatinopel sebelum berubah menjadi stanbul ketika ibukota negara berpindah ke Ankara, Trkiye. mereka berjanji meniti senja bersama sampai ajal memisahkan.
"Anne Baba mari makan makan"  Ebru  nama putri sulung Muhamad Kadir suaminya kini yang cantik mengingatkan kami jika hidangan makan malam sudah tersaji , mencoba menggunakan bahasa  Indonesia dengan aksen dan mimik muka lucu.
"Anne Anne hadi makan makan"Â Â Eylul dan Elif putri dari Ebru, dua cucu perempuan berumur 4 dan 3 tahun yang lebih nampak sebagai anak kembar itu berlari menuju Kadir dan Kareyna mengikuti kalimat ibunya.
"Evet benim askim, yakinda geliyoruz "Â Â Kareyna menyahuti panggilan anak dan kedua cucu kemudian mereka berdua menggamit tangan mungil dengan mulut yang tak berhenti berceloteh.
Kadir, Kareyna, Â Eylul dan Elif bergandeng tangan meninggalkan pelataran belakang diiringi langit yang menggelap. Tapi tidak dengan hati dan pikiran Kareyna yang terang tenang dengan jiwa yang merdeka.
Note:
 askim neredesin : kamu dimana cintaku. Evet dogru :Iya benar.  Efendim :saya.  Nereye gidiyorsun canım : sayang kamu mau kemana. Kocam: suamiku.  Tamam: ok.  Ne olursa olsun seni seviyorum : apapun yang terjadi saya tetap mencintaimu.  Anne Baba : ibu, Bapak. Anne Anne : nenek. Evet benim askim : baiklah sayangku. Yakıinda geliyoruz : kami segera datang.
Biyanca Kenlim Pokfulam 25 Maret 2024