"Dirman!
"Bapak memanggil saya?"
"Ada berapa Dirman disini ? Hardiknya. "Siapkan beberapa baju ganti , Bapak tunggu di mobil! Herlambang memasuki mobil pajero putih dan membanting pintunya.
"Baik Pak" sahut Dirman sambil membungkuk tergopoh menapak tangga diruang tengah masuk ke kamar.
"Permisi Ibu, Â maaf saya ijin mengambil baju Bapak" Â ucap Dirman Merasa tidak enak hati melewati Kareyna dengan wajah mendung .
Selepas sholat isya Kareyna masih terpekur  dengan mukena yang membasah. Terdengar langkah kaki mendekat. Dengan suara yang tak ingin mengganggu, Dirman memanggil majikan perempuanya.
"Bu Karin, maaf ini ada titipan surat dari Bapak, semoga ibu sabar ya"
Ucapan Dirman menyiratkan dia mengetahui sesuatu. Diraihnya amplop surat warna putih dari tangan Dirman.
"Terimakasih mang" Â ucap Kareyna berusaha mengukir senyum pada supir yang sudah bekerja pada keluarganya hampir 10 tahun, sudah seperti keluarga sendiri.Â
Dirman berlalu dari pandangan. Kareyna  mulai membuka kertas dari dalam amplop tanpa beringsut dari tempat semula.
Seketika Kareyna tergugu , bibirnya berulang ulang mengucap istighfar , wajahnya menyentuh sajadah, tabahnya runtuh.