Mohon tunggu...
Datuak Bandaro Sati
Datuak Bandaro Sati Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Coffee

Secangkir ialah rasa; ribuan cangkir juga rasa. Seberapapun, semua tentang rasa. Warna yang serupa tiada bisa untuk saling membatasi! #CoffeeTime

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#CoffeeTime Cerita Singkat untuk Mbak Sri

18 Juli 2019   10:32 Diperbarui: 18 Juli 2019   10:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cinta yang tak akan usai, cerita yang tak sepenuhnya terurai, cita yang seyogyanya menjadi derai."

 Jawabku, sembari menatap miris ke arah matanya yang tengah berbinar; kemerahan.

"Artinya?"

"Sri, masa lalu adalah masa dimana segalanya tak akan pernah terulang apalagi untuk bisa digapai kembali. Cerita yang masih terceritakan ialah histori yang masih tersimpan dalam hati; sedangkan baginya, mungkin hanya sekedar buaian menuju masa depan. Tentang cita bagimu, adalah segala sesuatu hal yang kamu inginkan untuk bisa sepenuhnya tercapai tapi caramu salah, kamu menjadikan segala hal yang pernah terjadi sebagai harapan---bukan sesuatu yang dikatakan ujian kehidupan."

"Sri, apa arti semua itu? Ada apa? Jika yang menjadi beban bagimu ialah apa yang tak mungkin diwujudkan akan tetapi masih saja kamu jadikan pemikiran."

*Hening*"

"Bang, aku boleh nanya?"

"Apa?"

"Siapa bagimu cinta?"

"Cinta bagiku ialah siapa yang mampu membuaiku ke arah nyaman. Cinta bagiku ialah dia yang sanggup membuatku berdamai. Cinta bagiku ialah dia yang sanggup membuiaiku ketika kesedihan lebih tajam dari peluru, sanggup membuatku lupa akan perih yang pernah aku dapati. Cinta bagiku adalah sosok yang terlahir sebagai pengusung langkah demi langkahku menuju pengharapan baru; bukan siapa yang hadir dan pernah mengisi waktu-waktuku hening di masa lalu."

Aduuh,, Serasa bercerita dengan sastrawan! Ucap Sri, sembari menyuguhkan sepelintir senyum. Ayuuk bang, aku temenin nyeruput Kopi; tapi kita ngopinya dimana? Kantin kan sudah tutup!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun