“ Apa, kalian semua baik – baik saja ? “ Tukas uncle Brian
“ Baik uncle. “ Ucap Britney
“ Ok, anak – anak. Semuanya ikut uncle dan jangan lengah sedikitpun. “ Tukas uncle Brian.
Britney mengikuti uncle Brian diikuti kedua adiknya yang seperti kurcaci. Nampaknya kedua adiknya sangat ketakutan. Uncle Brian segera menggendong Aaron, ia tahu bahwa keponakannya yang kecil itu sangat ketakutan.
“ Kamu, tidak apa – apa sayang ? ” Tanya uncle Brian lembut pada Aaron
Aaron mengangguk dan kemudian kedua tangannya melingkar di leher uncle Brian. Mereka berjalan sambil mengendap – endap seperti maling. Entah mengapa mereka berbuat seperti itu. Memang tidak ada pilihan untuk mereka. Malam ini, mereka harus menemukan cara jangan sampai Britney dikurbankan kepada iblis – iblis tengik itu. Setidaknya malam ini ada uncle Brian yang akan menjaganya, pikir Britney. Tiba – tiba dihadapan mereka berempat, ada sebuah boneka yang menyeret tubuhnya. Mereka melihat dengan penuh ketakutan. Ternyata Chantal sang boneka biadab itu sedang menyeret tubuhnya ke arah mereka. Sontak Britney & Brandon berlari menuju ke belakang untuk menghindari Chantal. Boneka itu tidak main – main, ia melemparkan dirinya ke arah Brandon. Brandon menghalau boneka itu dan melemparkannya ke dinding. Chantal murka, ia melayang dan menuju ke leher Brandon. Chantal dengan bengis menggigit leher Brandon hingga berdarah.
“ Lepaskan, lepaskan dia dariku. “ Brandon berteriak.
Britney menarik rambut boneka sialan itu dan mencabut kepalanya. Ia melemparkan tubuhnya ke bawah tangga dan kepalanya ia buang ke ruang tamu. Chantal semakin gila. Ia melayang – layang tanpa kepala, lalu menuju Britney. Ia kedua kakinya diarahkan seratus delapan puluh derajat ke tengkuk Britney. Seketika Britney terjatuh karena hentakan keras di lehernya. Brandon datang dan berusaha menolong Britney.
“ Ka, ayo ka kita harus segera pergi dari sini. “ Ucap Brandon sambil gemetaran.
Uncle Brian datang sambil menggendong Britney. “ Apakah kamu baik – baik saja ? “ Ucap uncle Brian
“ Ayo kita segera pergi dari sini, uncle. “ Tukas Brandon.