Sang gadis kecil menuju tempat sampah dan mengambil boneka sialan itu.
" Mommy, look what I found. I want her. " Tukas anak kecil itu.
Ibunya melihat apa yang ditemukan anaknya sambil menarik anak itu menjauh dari rumah yang sudah hampir rata akibat lalapan api. Anak itu merasa senang dengan penemuannya. Ia menggendong boneka itu dan masuk ke dalam rumah.
Dalam penglihatan yang nampak nyata itu, Britney melihat gadis kecil dan keluarganya terbunuh. Boneka itu telah berpindah sampai ke keluarga yang ke enam puluh lima. Sebuah penglihatan yang Britney rasa, seperti mengenali salah satu orang diantaranya.
" Lho, itu kan aunty Stella sewaktu kecil. No wayyy. " Tukas Britney pelan.
Ternyata boneka itu berhasil masuk di rumah aunty Stella, tapi bagaimana mungkin ia tetap hidup. Sedangkan semua keluarga yang ditempati oleh boneka itu pasti akan mati. Mengapa aunty Stella tetap hidup sampai hari ini. Entah apa yang sebenarnya direncanakan oleh boneka gila itu. Apakah aunty Stella memiliki sebuah kekuatan. Hingga ia tetap selamat sampai hari ini. Yang jelas, setiap rumah keluarga yang ditempati oleh boneka itu, ternyata ada yang selamat juga, contohnya tantenya Stella maupun dirinya.
 Secercah harapan bagi Britney, bila auntynya selamat dari cengkraman boneka gila ini. Harusnya ia bisa selamat juga. Britney merasakan ada dorongan yang kuat untuk menyelamatkan dirinya. Britney meraba celana pendeknya. Ternyata ia masih menyimpan pisau kecil yang terselip di gunting kuku.
“ Thanks God, ternyata masih ada. “ Tukas Britney pelan.
Ia memotong simpul dari tambang kerangkeng itu untuk menyelamatkan dirinya. Agak sulit awalnya. Namun akhirnya ia berhasil membuka salah satu jalinan bambu yang dijadikan kerangkeng itu, kemudian perlahan Britney meninggalkan Chantal. Namun boneka itu terlihat lebih cerdas. Ia menaruh jebakan berikutnya, Britney terjatuh karena tidak melihat ada tali yang dipasang di samping kerangkeng. Britney terjatuh dan masuk ke dalam sebuah lubang yang cukup dalam, sepertinya tempat itu adalah sumur tua. Britney mengalami luka parah, karena sumur tua itu sudah tidak ada airnya, tubuhnya menggesek batu – batuan di dalam sumur dan lebih parahnya, ia tidak bisa menggerakkan kakinya.
“ Oh Tuhan, mengapa aku tidak bisa menggerakkan kakiku. “ Tukas Britney sambil memegang kakinya.Â
Dari dalam sumur, Britney menengadah ke atas. Sepasang mata Chantal melihatnya ke bawah dan berkata.
“ You are next, hahahahahahaha. “
Britney berusaha berdiri sambil memegang kakinya, tetapi ia tidak sanggup untuk berdiri di atas kakinya. Ia meringis kesakitan.