Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: lifestyle.okezone

“ Aku hanya ingin orang tuaku dan aku menginginkan tempat tidurku saat ini. Aku lelah Tuhan. Somebody help me, please. “ Tukas Britney sambil menangis.

Britney masih memegang kakinya, saat ia mencoba berdiri. Ia merasakan ada sebuah kekuatan yang mengangkat dirinya dari dalam sumur. Tiba – tiba ia melayang dan sampai di atas hutan. Kali ini, Britney terhipnotis oleh kekuatan itu dan kini ia terbaring kaku di atas sebuah meja pemujaan. Tangan dan kakinya terikat, sepertinya ia siap untuk dipanggang dalam api. Inilah maksud dari semua itu, apakah Britney akan dijadikan tumbal terakhir supaya Chantal mencapai keabadian yang hakiki. Britney akhirnya sadar dan berontak. Ia berharap supaya dilepaskan dari ikatan di atas meja persembahan. Kilatan – kilatan api telah menyala di sepanjang meja persembahan. Inikah akhir dari hidup Britney ?

Chapter XI

Meja Persembahan

 

“ Lepaskan aku, boneka bodoh. “ Tukas Britney

“ Hey, kamu pikir siapa yang bodoh. “ Tukas Chantal sambil melakukan salto dan melompat di atas tubuh Britney.

Chantal terlihat sangat ringan dan tubuhnya seakan lentur. Apakah ia hampir abadi, karena telah membunuh uncle Sam, aunty Stella dan kedua adiknya.

“ hellpppp meee !!!!!!!! “ Britney berteriak sekencang – kencangnya.

“ Dasar manusia bodoh, kamu teriak ribuan kali juga tidak ada satupun yang akan mendengar. “ Ucap Chantal santai.

“ Asikatuhakayau binyumakasiotolipikanuhk akhirtnairakintiajkulj lkukuoiujhiuohohbn. “ Chantal mengucapkan kembali mantera kuno.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun