Britney masih berusaha menyelamatkan diri dari cengkraman mahkluk halus itu. Ia jijik dengan wajah wanita itu. Wajahnya yang mengerikan menimbulkan aroma busuk yang menyengat. Britney muntah dan tidak kuasa menghadapi lawannya. Ia mampu menggapai lampu duduk di samping sofa. Ia mengambil lampu itu dan prangggggggg.
Dihantamkannya lampu itu kepada wanita iblis itu. Seketika wanita itu menghilang. Britney berusaha berlari namun kakinya tersangkut kabel di bawah meja. Rupanya ada yang sengaja menaruh kabel itu disana. Kepalanya terantuk ujung meja dan spontan mengalirkan darah segar. Di bawah kolong meja, sang boneka pengkhianat, Chantal tengah mempersiapkan jebakan berikut untuk membunuh majikannya. Ia terlihat gesit dan masih saja semangat untuk menghabisi Britney. Ia telah mengambil pecahan kaca dari belakang rumah uncle Sam yang telah ia persiapkan sebelumnya. Chantal ingin melempar kaca itu tepat ke wajah Britney.
Chapter VIII
Mimpi buruk itu kembali datang
Sambil memegang dahinya, Britney berusaha bangkit dan duduk di sofa. Saat ia melakukan posisi duduk di sofa, sekonyong – konyong beberapa batu besar dari plafon atap rumah berjatuhan, entah siapa yang gila menaruh batu – batu itu di sana. Britney tertiban batu dan tubuhnya penuh dengan luka. Dalam sekali lemparan, Chantal yang telah pindah dan berada di pinggir sofa segera menghujamkan pecahan kaca dan berusaha menancapkannya ke dahi Britney.
 Namun kaca itu meleset, karena Britney tiba – tiba menunduk dan berusaha menggunakan kedua tangannya memindahkan batu besar yang menimpa kakinya. Kondisi Britney sangat memprihatinkan, ia berusaha teriak dan memanggil paman dan tantenya, namun sepertinya sia – sia. Pita suara Britney tidak mengeluarkan suara apa – apa. Britney tidak kehabisan akal, ia berusaha bangkit sambil tergopoh – gopoh, ia berusaha menaiki anak tangga dan menuju kamar paman dan tantenya. Kamar mereka terletak di samping kamar Britney dan adik – adiknya.     Â
“ Uncle Sam, aunty Stella please help me. “ Teriak Britney sambil menggedor – gedor pintu kamar paman dan tantenya.
Krek…. Britney membuka pintu kamar pamannya, ternyata tidak terkunci. Britney tidak percaya dengan apa yang terjadi di dalam kamar. Paman dan tantenya melayang – layang di udara berputar searah jarum jam. Kedua adiknya berlumuran darah tergeletak di samping tempat tidur.
“ Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkk. “ Teriak Britney
Britney menuju jasad Brandon dan Aaron lalu memeluk kedua adiknya.
“ Apa yang sebenarnya terjadi. “ Britney berkata,