Mohon tunggu...
Azzahra NisaulALiyyah
Azzahra NisaulALiyyah Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

Always grateful ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Before The War

3 Februari 2020   09:15 Diperbarui: 3 Februari 2020   09:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa ada masalah di sini?" Tanyaku pada salah seorang penduduk
"Kami diberi tahu jika akan ada tiga orang penyihir datang ke sini" ucapnya geram
"Siapa?" Tanya Ayumu.
"Yang satu berasal dari negeri timur, dan dua orang berasal dari negrii barat"
"Siapa yang memberitahumu?" Tanya Aghtainer.
"Deward. Deward Louis"
"Deward?.." tanya Ayumu heran.
"Aku paham," ucapku sambil menundukkan kepala. "Ayo kita lari!!" Teriaku.
"Merekalah penyihir itu!! Kejar!!!" Ucap salah satu warga.

Kami pun berlari tak tahu arah, yang sangat mengherankan adalah para warga bisa berlari begitu cepatnya.

'mungkin Deward memberikan mantra percepat langkah pada warga disini.' ucapku dalam hati.

Suara langkah kaki mereka terdengar jelas sekali, dan beberapa gonggongan anjing sangat jelas di telinga kami

"Kita lari kemana?!" Tanya Aghtainer
"Belok kiri!" Teriak Ayumu

Karena tidak terlalu memperhatikan jalan, kami pun terjatuh kedalam jurang.

"Aaaahhhh!" Teriak Aghtainer kesakitan.

Dalam hitungan detik, kami semua berantakan. Aku pun melihat sekeliling, hanya gelap dan.. tetesan darah dari tangan Aghtainer.

"Apa ada mantra untuk mengobati ini?" Tanya Aghtainer pada Ayumu.
"Hmm, ada. Tapi... Aku butuh beberapa daun"
"Kita tutup dulu lukanya dengan kain, lalu kita pergi mencari daun yang kau butuhkan itu." Ucapku sambil gemetar.

Kami pun berjalan menuju sebuah cahaya, ya mungkin itu adalah jalan keluar dari jurang ini.

Aku kembali melihat luka di tangan Aghtainer. Sobek, ya kulitnya sobek. Darah terus mengalir dari luka itu. Dia sangat parah, dan mungkin dia akan kehabisan darah lalu mati,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun