Mohon tunggu...
Azzahra NisaulALiyyah
Azzahra NisaulALiyyah Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

Always grateful ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Before The War

3 Februari 2020   09:15 Diperbarui: 3 Februari 2020   09:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       " Bercerita tentang apa?? Aku akan dengarkan" jawab William sambil berteriak juga.
        Ayumu datang dari dapur.
       "Mari kita duduk ke kursi" ajaknya.
       "Baiklah.."

        "William sebenarnya aku pernah tak sengaja masuk ke masa depan..."
"Apa kau gila.. itu melanggar hukum penyihir" William memotong.
         "Ya aku tahu.. tapi aku tidak sengaja, aku melihat pertumpahan darah negri timur dan negri sam"
         "Negri sam?? Negri apa itu?? Tanya William sambil menaikan satu alisnya
        "Aku tak tau William.. itu yang kudengar dari orang Borneo."
     Selama lima menit kemudian aku dan Ayumu hanya terbengong
"Jadi William aku butuh bantuan mu untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada negeriku dan negri mu juga" Ayumu memecah kesunyian
     "Aku tidak bisa maaf" jawabku
     "Lalu, siapa yang bisa?"
     "Aku kenal seorang penyihir tua yang legendaris siapa tau dia mengerti"
     "Siapa dia?" Ayumu bertanya sangat ambisius.
     "Agbonlahor."
      "Dimana dia??"
     "Aku tak tau.. dia selalu berpindah tempat."
     "Apa kau punya hewan peliharaan"
     "Ya aku punya elang"
     "Apa dia bisa mencarikan Agbonlahor??"
      "Jangan bodoh.. dia hanya elang"
     Ayumu terlihat sedih.

"Aku kenal orang yang bisa membantu kita menemukan Agbonlahor"
       "Siapa??
       "Aghtainer penyihir Berlin yang sangat kuat"
       "Ayo kita ke Berlin William"
       "Baiklah.. kau lebih baik bersiap siap dahulu"
       "Aku sudah siap"
       "Hah" William sangat terkejut. "Bagaimana bisa??"
      "Aku sudah bersiap dari sebelum kau datang"
       "Baiklah kita akan berangkat kita akan menggunakan lintasan ke Italia.. disana aku pernah menyimpan pintasanku"
        "Baiklah ayo kita berangkat"
                                                 ****

Sesampai kita di pantai aku memulai pintasanku dengan membentuk sebuah lambangan di pasir.
   Hanya butuh waktu lima detik kita sudah sampai di pelabuhan italia.
       "Kita sudah sampai." Kataku
       "Apa ini Eropa?? Aku baru tahu ini" Ayumu seperti orang baru melihat hal lain.
        "Mari kita pergi ke kedai dekat sini. Aku biasa makan pagi ke sini"
        "Kau mau apa ke Italia??" Tanyanya bingung
         "Aku suka buku di sini" .  "Ya.. itu di sana" aku menunjuk arah depan. Disana terdapat sebuah kedai yang cukup besar.
         "Apa kau pernah ke sini??" Tanya Ayumu.
         "Aku selalu ke sini jika aku pergi ke Italia"
   Kami memasuki kedai itu, didalamnya seperti biasa, penuh dengan orang orang.
      "Gustavo!!" Panggilku pada penjaga kedai
       "Oh hai Girbinson,, sudah lama tak jumpa ya hahahaha".

"Wajahmu terlihat sudah tua ya sejak satu abad lalu"
       "Ah ya ya. Kau masih belum juga ya Girbinson"
        "Apa kau juga??..." Ayumu menyela..
        "Oh.. siapa namamu??"
        "Emm aku Ayumu"
        "Ohh. Apa itu murid mu Girbinson??" Tanyanya pada William
        "Ahh bukan.. dia temanku"
        "Ya aku juga sama sepertimu Ayumu" ucap Gustavo
        "Ahh ya Gustavo apa kamarku kosong??" Tanya William menyambar
        "Oh ya ya tentu saja Girbinson. Ikuti aku" ajak Gustavo
      Kami pun mengikuti nya menuju sebuah tangga ke arah atas. Sesampai di atas kami disuguhkan kamar yang sangat banyak.
         "Di ujung sana kamarmu William"
         "Ah ya terimakasih Gustavo. Nanti malam ikut

Malam itu Ayumu memasak banyak sekali olahan ikan khas nippon
     "Mari makan William" ajaknya ramah
    "Baiklah.. mari ikut Gustavo.. ayolah jangan malu malu"

   Gustavo mulai mendekat.
     "Ahh ya Ayumu apa nama panjangnya??" Tanya Gustavo
     "Ayumu Kekiei"
     "Hah Kekiei?? Apa kau murid dari Oyouiri??" Tanya Gustavo terkejut
      "Ahh ya ya mengapa kau bisa kenal??"
      "Dia pernah datang kemari.. dia orang yang sangat ramah" jawab Gustavo sambil tersenyum
       "Oh ya William aku punya pertanyaan juga untuk mu Gustavo"

"Ya pertanyaan apa" jawab mereka bersamaan
       "Apa semua orang yang di bawah tadi juga penyihir?"
        "Ohh bukan.. itu hanya pengunjung biasa"
        "William mengapa kau diam saja??" Tanya Gustavo
        "Aku harus ke Roma apa kau punya kuda??"
         "Haha aku tidak mempunyai kuda, tapi aku memiliki teman yang selalu ke Roma . Kau bisa ikut dengannya"
           Ahh ya besok pagi aku dan Ayumu akan pergi ke Roma"
Kami pun tertidur. Sengaja tidur agak sore agar besok bisa segar saat akan ke Roma

Pagi datang dengan salju yang menyelimuti daerah sini

       "Apa sekarang sudah musim salju?"tanyaku pada Gustavo
       "Ahh iya iya baru saja turun ya hahaha" jawab Ayumu riang
       "Aku pergi dulu ya Gustavo semoga kita bisa bertemu lagi"
       "Ah ya ya Girbinson"

Lima belas menit kemudian datanglah Andre dari kejauhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun