Mohon tunggu...
Azzahra NisaulALiyyah
Azzahra NisaulALiyyah Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

Always grateful ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Before The War

3 Februari 2020   09:15 Diperbarui: 3 Februari 2020   09:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami terus berjalan di dalam lorong. Terus masuk kedalamnya.

"Mau apa kita ke sini?" Tanya Aghtainer heran
"Kita buat strategi" jawabku
"Untuk apa?" Tanya Aghtainer
"Melancarkan jalan kita ke Borneo".

Tibalah kami di ujung ruangan, dimana hanya ada sebuah pintu tua didepan sana.

Aku merapalkan beberapa mantra untuk membuka pintu itu, dan setelah aku berhasil membukanya, Ayumu dan Aghtainer terkejut.

'Hah?!" Ucap mereka bersamaan.
****
Suhu dingin mulai terasa di kamarku, ya, itu sangat wajar. Bangunan kamarku berada tepat dipinggir laut, angin di sini sangatlah kencang. Di tambah juga musim dingin dan salju yang mulai turun.

"Apa kau gila!?" Tanya Aghtainer ketus
"Ya, apa kau serius!?" Tanya Ayumu yang juga tidak menyangka.
"Ya," aku tersenyum "aku memang muslim, aku terlahir dari keluarga muslim timur tengah"
"Jadi itu alasanmu selalu istirahat, dan kau pergi tanpa permisi?" Ayumu bertanya.
"Ya, aku harus beribadah." Jawabku sambil tersenyum.

Aku tak tau akan seperti apa mereka setelah mengetahui bahwa aku seorang muslim. Setelah mereka melihat sajadah dan Al Qur'an. Mungkin mereka akan canggung, tapi aku tak peduli.

"Kau bilang akan membuat rencana kan, lalu apa rencana kita?" Aghtainer bertanya,
"Hmm, apa kita akan butuh pedang? Apa kita juga butuh beberapa panah?" Jawabku sambil bertanya pada mereka berdua.

Mereka terlihat bingung.

"Sepertinya, kita butuh itu. Kita tidak tau kan jika harus berhadapan dengan musuh." Jawab Ayumu.
"Ya, mungkin benar, kita butuh itu." Jawab Aghtainer menambah.
"Aku punya kenalan, dia ahli besi." Ucapku
"Apa itu benar? Bagus lah, kita bisa membuat pedang padanya" jawab Ayumu senang
"Ya, mungkin besok kita akan pergi ke rumahnya, dan membeli beberapa pedang dan anak panah" jawabku

Beberapa jam berlalu, kami hanya berdiam diri di kamar masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun