Tidak lama setelah itu, aku pun terlelap dalam gelap. Â Â
***
Pagi datang bersamaan dengan dingin yang terus menyelimuti seluruh tubuh.
"Apa kau mau mandi?" Tanya Aghtainer pada Ayumu.
"Kalau soal itu, tak mungkin aku mandi. Udara ini bisa saja membunuh ku" ucapnya sambil tertawa.
Setelah kami membereskan peralatan, kami pun mulai berjalan kembali.
"William, apa kita tidak sarapan dulu?" Tanya Ayumu
"Nanti saja,di depan kita cari kedai."
Ayumu hanya mengangguk saja.
Sepanjang perjalanan hanya ada pepohonan tua dan suara burung berkicau yang aneh.
Tak lama, kami sudah bisa melihat ujung dari hutan ini, dan terdapat pedesaan disana.
"Kita sarapan di kedai itu saja" ucap Aghtainer.
"Ya, aku setuju" ucap Ayumu yang mungkin sudah sangat lapar.
Kami pun melanjutkan perjalanan,
Saat kami hampir sampai di pedesaan itu, kami melihat para warga yang sedang marah, aku pun mencoba bertanya pada mereka,