Mohon tunggu...
Azmul Warid
Azmul Warid Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya warid, saya suka menulis membaca dan berdiskusi, sejak kecil saya suka dengan hal hal yang bernuansa dengan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Warna Perjalanan

14 September 2024   16:06 Diperbarui: 14 September 2024   16:07 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 dia menahan nafas, kini tangisnya benar benar tumpah tak tertahan lagi

"aku merasa di istimewakan , aku merasa di akui, kamu datang keduniaku membawa pesan damai, membawa berita kebahagiaan, bahwa cinta adalah satu satunya sesuatu yang membuat kita hidup, dan aku akui itu, namun dalam malam malamku bayanganmu datang menusukku, kenyataan diriku yang sebenarnya pasti tak akan kamu terima, hidup kita begitu jauh berbeda" ucapnya dia menahan sengguk

tak ada sepatah kata yang mampu keluar, aku bukan baru saja kesini, aku paham ini tempat apa, dan melihat pakaian yang dia gunakan dan dan kalimat yang dia utarakan sudah cukup membuatnya semakin jelas

"aku wanita malam!! baru kali ini aku menyesali pekerjaan ku, kamu hadir seperti cahaya dari timur lalu tenggelam dari barat, memberikan kehangatan dan cahaya, lalu di malam hari aku sadar bahwa aku membutuhkan cahaya itu lagi"

 

para pengunjung hilir mudik berganti, tak ada yang memperhatikan semua orang sibuk dengsn kesenangan sendiri, dengan secangkir minuman beralkohol di atas meja

"aku pelacur!! kehormatan yang kamu bayangkan dari ku sudah tidak ada, lantas sekarang apakah kamu tidak menyesal merindukanku?"

mulutku kelu membisu, ego dan cinta merebut hatiku, entahlah mataku gelap, belum sanggup mengetahui kenyataan ini,

"dan lihatlah, malam ini aku sudah tidak bisa membohongi semuanya, aku tak bisa membohongi perasaanku, aku teramat mencintaimu"

 seorang laki laki berbadan kekar datang menghampiri , berdiri di belakang wanita itu

"mbak, pelanggan sudah datang dia menunggu di kamar" kata laki laki berbabdan kekar itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun