Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat ke Borobudur, Aku Masuk Gerbang Candi, tapi Tersesat Zaman, Aduh! (1-3-Tamat)

19 Mei 2021   11:52 Diperbarui: 19 Mei 2021   12:03 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Beruntung tali kameranya masih tersangkut di leherku,  jadi kamera selamat menggantung di badan,  tidak pecah tercerai berai. Saat badanku kelojotan menerima gelombang listrik ribuan volt dari pusaka senjata mestika yang mengumpulkan sinar matahari , lalu dibagikan merata jadi kilas sinar kejut ajaib yang menyegarkan,  menyembuhkan.

Lelahku hilang setelah seharian naik motor bertualang tanpa henti. Sejak berjalan dari parkiran candi tadi,  motor berada dibawah dua spanduk "Wonderful Indonesia, Sound of Borobudur", "Borobudur pusat musik dunia !".

Sejak itulah aku kehilangan jejak stupa-stupa besar Candi, bahkan keseluruhan tubuh besar Borobudur pun tak kutemui dalam petualangan berburu fotoku kali i ini. Padahal posisi maps di Hape-ku menunjukkan pintu belakang candi spektakuler itu.

Tadi akibat aku mengambil posisi memotret di ketinggian Gardu menara pandang, yang ada hanya pelataran besar dengan pusatnya yang seperti kelopak bunga teratai kolam, amat indah. Efek kejut sinar biru itu, menghilangkan kesadaranku,  terhuyung badanku, total jatuh.

 Karena aku tidal bisa menguasai kesadaran,  efek kalibrasi enerji matahari itu.. Maka badankupun terjatuh, melayang dari menara metal yang tinggi. Aku sudah pasrah Karena tak memiliki.kontrol atas adapun. Lagi. Termasuk keselamatanku sendiri. .

Saat aku pasrah,  menyerahkan diri, memasrahkan keselamatan pada sang hyang penguasa semesta jagad. Saat itulah terjadi keajaiban. Saat kepalaku hampir.menghantam batu.

 Selembar selendang  wangi melindungi pusat otakku. Lalu dengan tarikan lembut aku ditarik jauh ke tengah arena. Ditangkap langsung oleh sang konduktor ayu,  saat tubuhku berada dalam pelukan tubuh telanjang dada itu,  aku merasakan sensasi kalbu yang sulit dikatakan.

 Intinya aku menemukan kententraman sejati,  rasa nyaman, harum syahwati. Lalu aku kembali. Kesetrum sensasi enerji ruhani dari beradunya. Pori-pori  lembut kulit kami. Jujur aku mabuk wangi parfum alami dari tubuh penolong ayuku, lalu aku pingsan sambil mabuk harap dalam pelukannya.

 Aroma rempah khasnya , membuatku berfikir selintas saat sebelum hilang.kesadaranku.atau jangan-jangan wanita ayu ini jodohku?...

***


Saat aku tersadar,  lamat-lamat. Kucium bau aneh bunga harum mengisi ruang tidurku. Tubuhku terbaring Di peraduan kayu beralas kulit harimau yang empuk.kusadari aku hanya diselimuti bulu beruang hitam sementata celana jins Dan kaosku dilucuti saat aku pingsan tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun