"Jadi, sekarang kalian ingat lambang bilangan berapakah ini?"
"Enam" jawab peserta didik.
Selanjutnya guru menjelaskan bahwa itu adalah lambang angka enam.
2) Â Â Â Menawarkan pertanyaan lain yang lebih sederhana, dengan jawaban yang dapat menuntun peserta didik menemukan jawaban pertanyaan semula.
Misalnya:
Anak-anak, pada pertemuan yang lalu ibu/bapak telah menjelaskan lambang dari angaka 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh). Melalui permainan, kita terlatih memasang-masangkan "lambang angka" pada himpunan-himpunan, yang anggotanya sama dengan lambang angka tersebut. Untuk mengingat kembali, marilah kita ulangi permainan itu. Guru membuat beberapa himpunan yang anggotanya meliputi 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) secara acak, kemudian peserta didik disuruh memasangkan lambag angka yang sesuai dengan himpunan.
2. Â Â Â Â Keterampilan Bertanya Lanjutan
Keterampilan bertanya lanjutan menurut Usman, M. U. (2010:78-79) Keterampilan bertanya lanjutan merupakan kelanjutan dari keterampilan bertanya dasar. Keterampilan bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru meliputi: pengubahan tuntutan tingkat kognitif, pengaturan urutan pertanyaan, pertanyaan pelacak, dan peningkatan terjadinya interaksi.
a. Â Â Â Pengubahan tuntunan tingkat kognitif
Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi.
Oleh karena itu guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis sintesis, dan evaluasi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan pelacak (probing).
b. Â Â Â Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah yang lebih tinggi dan kompleks guru hendaknya dapat mengatur pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari tingkat mengikat, kemudian pertanyaan pemahaman,penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.Â