"Cassiel bagaimana sekarang,apakah masih suka sama Kak Arfan?" Tanya Mey yang sedang mencuci tangan.
"Aku masih suka sama Kak Arfan, aku nggak bisa bohongin perasaanku sendiri tapi aku juga ragu untuk bertahan atau berhenti." Ucap Cassiel dengan lesu.
"Jadi lo suka sama Arfan" ucap seseorang, dan orang tersebut keluar dari salah satu bilik pintu toilet.Â
Cassiel dan Mey kaget saat ada orang di toilet mereka mengira toilet ini kosong dan hanya mereka berdua saja. Yang membuat mereka lebih kaget yang keluar dari bilik toilet adalah Tasya kakak kelas yang merupakan primadona sekolah.
Tasya melangkah manju ke hadapan Cassiel.
"Lo suka sama Arfan? berani beraninya lo suka sama Arfan, jangan pernah deketin Arfan kalau lo nggak mau kena masalah" setelah mengucapkan itu Tasya langsung pergi dari toilet.
Cassiel dan Mey masih terdiam bingung dan juga takut. Setahu mereka kakak kelasnya yang bernama Tasya itu orangnya baik dan ramah kepada semua orang.
"I-itu beneran Kak Tasya?" Tanya Mey memastikan.
"Hmmm" Cassiel sambil mengangguk.
"Wah aku tidak menyangka ternyata dibalik sifat yang baik dan ramahnya dia sangat menyeramkan"Â
"Aku juga baru tau ini"