***
Hari ini dia memantapkan hatinya untuk berangkat ke sekolah, ia bisa melakukannya.
Saat istirahat ke dua Cassiel tidak lagi menyaksikan Arfan bermain basket dari lantai dua. Ia memutuskan untuk diam di dalam kelasnya.
Kini Cassiel keluar dari kelas karena ia merasa bosan sedangkan sahabatnya Mey dia pergi ke kantin.
Cassiel ingin pergi ke perpustakaan mungkin dengan membaca dia dapat menghilangkan pikirannya tentang Arfan.
Setelah setengah perjalanan menuju perpustakaan ia baru teringat jika perpustakaan itu dekat dengan kelas Arfan. Ia merutuki kebodohannya, tapi ia sudah sejauh ini jalan menuju perpustakaan.
Ia tetap melanjutkan jalannya menuju perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan dia duduk dan mengambil buku untuk di baca karena keasikan membaca sampai lupa kalau jam istirahat sudah habis. Cassiel pun kembali ke kelasnya. Pelajaran di mulai lagi hingga bel pulang berbunyi.
Saat pulang ia harus melewati lapangan terlebih dahulu, tapi lapangan kini digunakan oleh Arfan dan teman temannya untuk bermain basket. Cassiel harus pulang dan dia harus biasa saja saat melihat Arfan nanti.
Cassiel mulai melangkah melewati lapangan, langkahnya terhenti saat mendengar beberapa orang berteriak, saat Cassiel berbalik untuk mengetahui apa yang terjadi kepalanya terasa terhantam sesuatu pandangan menjadi buram dan gelap
***
Cassiel mulai membuka matanya,
kepalanya terasa pusing,Â
"Sshh" Cassiel bangun sambil memegangi kepalanya yang masih pusing, ia mengedarkan pandangannya untuk melihat dimana dirinya saat ini. Ternyata dia berada di UKS.