Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Agnes dalam Tiga Bingkai Cerita

26 Desember 2023   19:05 Diperbarui: 26 Desember 2023   19:13 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Slavica/ istockphoto

"Kita memesan makanan apa?"

"Nanti saja." Lantas Komandan mengambilnya sesuatu dari bawah meja. Sebuah kotak kecil dibungkus kertas berwarna dan diikat sebuah pita warna merah.

Kado? Ah, aku terharu. Ternyata lelaki ini bisa juga romantis.

"Boleh kubuka?"

"Mm."

Kurobek kertas pembungkusnya. Saat kotak itu kubuka, darahku seperti membeku. Di dalamnya ada pistol, dua granat, dan magasin penuh peluru.

Aku menatap lelaki itu.

Seperti tak terjadi apa-apa. "Di lantai dua, tepat di atas kita, ada lelaki berkaos polo, topi golf, dengan frame kacamata berwarna emas. Dia seorang pejabat koruptor. Selain itu dia juga mengelola perjudian. Itu targetmu. Dalam satu gerakan kamu harus bisa langsung menembaknya. 

"Semua orang di dalam restoran ini sebagian besar adalah anak buahnya. Sebanyak mungkin kamu harus bisa membunuh mereka. Ada pistol cadangan. Sudah kami letakkan di dekat tangga di dalam pot. Juga di toilet. Itu pintu keluarmu. Sisakan satu granat untuk menjebol dinding. Di belakang gedung ini ada gang kecil. Lari secepat mungkin. Kami menunggu di ujung gang. Waktumu dua puluh menit!

"Selamat ulang tahun!" Lelaki itu berdiri, keluar restoran.

Bersambung ...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun