1. Teori Ashabiyah: Menekankan pentingnya solidaritas kelompok (*ashabiyah*) sebagai pendorong utama pembentukan dan keberlanjutan masyarakat serta negara.
2. Pembagian Tingkatan Masyarakat: Masyarakat primitif/wahsy (Hidup berpindah-pindah, belum mengenal peradaban), Masyarakat pedesaan (Hidup menetap dengan mata pencaharian dari pertanian dan peternakan, kehidupan sederhana), Masyarakat kota (Berperadaban tinggi dengan mata pencaharian dari perdagangan dan perindustrian, mampu mencukupi kebutuhan sekunder dan mewah).
3. Teori Siklus Sejarah:
-Kebangkitan (al-ibda'): Periode pertumbuhan di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan budaya.
-Kegemilangan (az-zaman at-tsaqif): Puncak kemajuan dan kejayaan.
-Kemerosotan (ad-daur): Penurunan dan krisis dalam berbagai bidang.
-Keruntuhan (al-haad): Kehancuran dan kekacauan sosial.
4. Tahapan Pendirian Negara: Pemusatan kekuasaan (Awal pembentukan otoritas), Menikmati kekuasaan (Kejayaan dan stabilitas), Ketundukan dan kemalasan (Mulai mengalami stagnasi), Foya-foya dan penghamburan kekayaan (Menjadi penyebab kehancuran).
Materi 8 : Pemikiran Max Weber dan Herbert Lionel Adolphus Hart (H.L.A. Hart)
Max Weber
1. Rasionalisasi dan Sosiologi Agama: Weber menekankan pentingnya rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan.