"Yeah right, aku lupa kalau kamu tidak pernah memperhatikan sekitar mu."
Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing.
 "Bagaimana dengan pakaiannya? Atau barang yang dia bawa?" tanya Jack tiba-tiba. Mark memandang Jack dengan bingung. "I mean, pasti ada clue dari apa yang dia pakai atau bawa kan? Coba kamu ingat dan gambar. Ingatan mu kan bagus." Tambahnya.
Mark tersenyum cerah, mengangguk dan segera mengambil pensilya , dia kembali mengingat gadis yang tadi dia lihat di stasiun. Gadis itu berambut pendek dan mengenakan topi mangkok cokelat muda, matnya berwarna cokelat tua , ada tahi lalat di dekat bibirnya, dia juga memiliki tiga tidnik telinganya, saat tersenyum ada lesung pipi yang muncul, Â tinggi gadis itu kira-kira sepundaknya, dia menggunakan jaket biru dongker, celana cargo hitam dan converse kuning. Dia juga membawa ransel kuning dengan gantungan dream catcher merah dan beberapa pin dengan gambar. Mark berhenti mengingat.
"Pin pin.." tiba-tiba Mark berteriak sambil tersenyum lebar melihat ke arah Jack.
"Apa? apa? Pin apa?" tanya Jack yang kaget dan bingung.
"Ada pin di tasnya Jack, tapi aku tidak tahu itu apa, gamabar atau logo berwarna hijau." jelas Mark.
"Coba kamu gambar Mark. Mungkin aku tahu atau kita dapat mencarinya."
Mark kembali fokus untuk mengingat gambar yang ada di pin itu. Baru kali ini dia sangat bersyukur dengan bakatnya yang dapat mengingat sesuatu dengan baik. Biasanya dia tidak terlalu mensyukuri bakat yang dia miliki karena dia susah melupakan apa yang dia perhatikan atau ingat dan itu membuatnya sanagat lelah.
Mark menggambar mahkota dengan beberapa bulatan disetiap ujungnya, mahkota itu berwarna hijau, di tengah mahkota ada angka 21 dan dibawahnya ada tulisan since 2014.
Mark memberikan kertas hasil gambarnya pada Jack. "Kamu mengetahui logo ini Jack?" tanya Mark dengan penuh harap.
"Damn Mark, aku tahu logo ini man." Seru Jack sambil tertawa. Untung Mark dan Jack memliki ruangan sendiri, jika tidak pasti para karyawan yang lain sudah melihat mereka dengan bingung.