Mark tertawa mendengar perkataannya. "Tenang aku bukan orang jahat, ah mood ku membaik karena tidak perlu makan malam sendiri." Jelasnya.
Mereka memutuskan untuk makan malam bersama di MCD yang tak jauh dari situ. Benar kata pepatah, keberuntungan juga harus diikuti oleh keberanian. Hari ini adalah hari keberuntungan Mark dan hari dimana dia berani keluar dari zona nyamannya. Tidak pernah dalam hidupnya dia merasa seberani dan seberuntung hari ini.
"Jadi, dimana kamu bekerja?" tanya Mark setelah mereka duduk dan menikmati makan malam mereka.
"Kenapa kamu pikir aku sudah bekerja? Bukan kuliah?" tanya Wina.
"Bukannya kamu sudah kerja?" tanya Mark lagi. Mark bingung kenapa Wina berbohong padanya. Apa Jack salah? Pikirnya dalam hati.
"Kenapa kamu yakin sekali?"
"Am mmmm,"Mark tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak mungkin bilang kalau dia sudah tahu tentang dimana Wina bekerja kan. Tiba-tiba dia mendengar tawa gadis yang duduk di depannya, Mark melihat Wina dengan bingung.
"Kamu harus melihat raut wajah mu, epic." Ujarnya disela tawa. "Ok, sorry, aku bercanda. Kamu benar aku sudah bekerja. " tambahnya.
Mark tersenyum, baru kali ini dia melihat Wina tertawa seperti itu dan membuat lesung pipinya semakin terlihat. Mark yakin bisa setiap hari memandang Wina yang sedang tersenyum atau tertawa dengan lesung pipinya tanpa merasa bosan.
"Kenapa kamu senyam senyum seperti itu?" tanya Wina lagi.
"Ah tidak, so, kamu bekerja dimana?"
"Ah, aku bekerja di GOTMOO salah satu penerbitan. Bagaimana dengan mu?"
Ternyata Jack benar, batin Mark. "Oh, kamu dari GOTMOO! Perusahaan ku bekerja sama dengan perusahaan mu." ujar Mark dengan intonasi kaget.