Definisi: Triangulasi adalah metode yang digunakan untuk memverifikasi klaim dengan menggabungkan berbagai jenis bukti tidak langsung dari sumber yang berbeda.
Sejarah dan Pengembangan: Teknik ini awalnya dikembangkan dalam penelitian sosial untuk meningkatkan validitas data kualitatif, tetapi kemudian diadopsi dalam analisis forensik untuk menguji narasi.
Signifikansi Teoritis: Dalam konteks pengalaman transendental, triangulasi membantu mengimbangi keterbatasan bukti langsung dengan mengevaluasi kesesuaian narasi dengan data geografis, historis, atau sosial.
Metode Analisis:
Bukti Geografis: Membandingkan deskripsi lokasi dalam narasi dengan data geografis yang tersedia.
Bukti Historis: Mengevaluasi apakah narasi konsisten dengan peristiwa atau kepercayaan yang diketahui pada waktu itu.
Bukti Sosial: Menganalisis dampak narasi terhadap komunitas yang terlibat, termasuk perubahan sosial, budaya, atau spiritual yang dihasilkan.
Psikologi pengakuan dan analisis forensik naratif memberikan kerangka kerja ilmiah yang sistematis untuk mengevaluasi narasi pengalaman luar biasa. Dengan menggabungkan teori-teori konsistensi kognitif, atribusi motif, dan teknik triangulasi bukti, pendekatan ini menawarkan cara untuk memahami validitas narasi tanpa bergantung sepenuhnya pada bukti fisik langsung. Pendekatan ini relevan tidak hanya dalam konteks investigasi modern, tetapi juga dalam mengevaluasi peristiwa historis atau transendental.
3. Kitab "Al-Isra' wal-Mi'raj" oleh Ibn Hajar al-Asqalani
Ibn Hajar al-Asqalani adalah seorang ulama besar dalam bidang ilmu hadis, tafsir, dan fiqih yang dikenal dengan karya-karyanya yang sangat berpengaruh. Kitab "Al-Isra' wal-Mi'raj" adalah salah satu karya penting yang membahas peristiwa Isra Mi'raj, yang menjadi titik sentral dalam sejarah spiritual Nabi Muhammad SAW. Kitab ini menyajikan narasi hadis-hadis terkait perjalanan malam tersebut secara mendalam, memberikan konteks historis, serta mengurai berbagai aspek teologis dan filosofis yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.
Kitab ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menjelaskan hadis-hadis yang berkaitan dengan Isra Mi'raj secara sistematis. Sebagai ulama hadis, Ibn Hajar ingin memberikan klarifikasi terhadap peristiwa yang penuh dengan elemen transendental dan mistis ini, menghubungkannya dengan hadis-hadis yang sahih dan memperjelas berbagai keraguan atau interpretasi yang mungkin muncul di kalangan umat Islam atau bahkan para penentang.