Dengan menggunakan teori consistency bias dan motif attribution dalam psikologi, serta teknik analisis forensik seperti pengujian naratif konsisten, verifikasi geografis, dan dampak sosial, kami mengeksplorasi:
1. Apakah narasi Nabi Muhammad SAW tentang Isra Mi'raj menunjukkan tanda-tanda integritas kognitif dan emosional?
2. Bagaimana elemen-elemen narasi ini dapat diuji melalui prinsip-prinsip analisis kontemporer?
Hasil kajian ini menemukan bahwa klaim tersebut memiliki karakteristik pengalaman autentik: konsistensi internal, koherensi historis, dan dampak transformasional. Artikel ini menawarkan pendekatan interdisipliner yang tidak hanya menjembatani sains dan agama tetapi juga membuka jalan baru dalam menguji peristiwa transendental.
Latar Belakang
1. Signifikansi Isra Mi'raj dalam Tradisi Islam
Isra Mi'raj adalah peristiwa monumental dalam tradisi Islam yang melibatkan dua fase utama: Isra, perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Mi'raj, perjalanan spiritual Nabi dari Masjid Al-Aqsa menuju Sidratul Muntaha, melintasi tujuh lapis langit hingga bertemu dengan Allah SWT.
Peristiwa ini tidak hanya menjadi simbol keimanan, tetapi juga tonggak penting dalam sejarah Islam. Isra Mi'raj dikaitkan dengan penetapan kewajiban shalat lima waktu, menjadikannya dasar ritual utama dalam ibadah Muslim. Selain itu, narasi ini menyampaikan pesan moral, spiritual, dan kosmologis yang memperkuat keimanan umat Islam pada keajaiban dan kekuasaan Allah SWT.
Namun, sifat peristiwa ini yang transendental dan melampaui batas realitas fisik menjadikannya subjek yang sulit diverifikasi secara empiris. Dalam tradisi Islam, Isra Mikraj diterima berdasarkan otoritas wahyu dan pengakuan Nabi Muhammad SAW sebagai sumber terpercaya.
2. Tantangan Epistemologis dalam Menilai Pengalaman Transendental
Menilai pengalaman transendental seperti Isra Mi'raj menghadirkan tantangan besar, terutama dalam konteks epistemologi modern yang sering mengandalkan empirisme dan verifikasi. Beberapa tantangan utama meliputi: