Kitab "Al-Isra' wal-Mi'raj" oleh Ibn Hajar al-Asqalani sangat penting karena menyajikan peristiwa Isra Mi'raj dengan cara yang sangat sistematis dan objektif. Ia tidak hanya mengandalkan riwayat hadis, tetapi juga menggabungkan pemahaman teologis dan analisis ilmiah untuk memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif mengenai peristiwa tersebut. Kitab ini menjadi referensi utama bagi para ulama dan ilmuwan yang ingin mendalami Isra Mi'raj, baik dari segi sejarah, hadis, maupun teologi Islam.
Kitab "Al-Isra' wal-Mi'raj" oleh Ibn Hajar al-Asqalani adalah sebuah karya monumental yang menggabungkan berbagai riwayat hadits mengenai Isra Mi'raj dengan analisis mendalam tentang konteks dan maknanya. Ibn Hajar tidak hanya mengumpulkan hadis-hadis, tetapi juga memberikan penjelasan teologis dan filosofis yang mendalam mengenai peristiwa tersebut. Kitab ini berperan penting dalam membantu umat Islam memahami peristiwa Isra Mikraj secara menyeluruh, baik dalam konteks historis, teologis, maupun spiritual.
Metode Penelitian
1. Sumber Data
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data utama dan data sekunder yang relevan untuk menganalisis narasi Isra Mi'raj. Berikut adalah sumber-sumber data yang akan digunakan:
a. Narasi Isra Mikraj dari Hadis dan Al-Qur'an
Definisi: Narasi Isra Mikraj sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Isra: 1 dan QS. An-Najm: 13--18) dan dalam koleksi hadis-hadis yang sahih dari berbagai kitab hadis (misalnya, Shahih Bukhari dan Shahih Muslim).
Signifikansi: Al-Qur'an dan hadis memberikan kerangka utama tentang peristiwa ini, termasuk deskripsi perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa dan kenaikannya ke Sidratul Muntaha.
Kriteria Seleksi Data:
Hadis-hadis yang memiliki sanad (rantai perawi) sahih menurut ulama ahli hadis.
Ayat-ayat Al-Qur'an yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan peristiwa Isra Mi'raj.