Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teori Baru untuk Memahami Kompleksitas Adaptif

22 Januari 2025   14:51 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Formalisme Matematika

4.1. Representasi Tensor Hierarkis

Tensor merupakan alat yang sangat kuat dalam memodelkan sistem hierarkis karena kemampuannya untuk menangkap hubungan antar dimensi dalam ruang multi-level. Dalam konteks teori yang menjembatani reduksionisme, emergensi, dan holon, tensor dapat digunakan untuk memetakan level interaksi dalam suatu sistem kompleks.

  1. Definisi Tensor Hierarkis

Sebuah tensor Tijk dapat digunakan untuk merepresentasikan hubungan antar tiga level interaksi, di mana: Indeks i,j,k merepresentasikan level atau dimensi yang berbeda dalam sistem. Nilai tensor Tijk menunjukkan kekuatan atau sifat interaksi antara level-level tersebut. Sebagai contoh: Dalam sistem ekosistem, Tijk dapat memetakan interaksi antara spesies (level-1), komunitas (level-2), dan ekosistem global (level-3).

  1. Penggunaan Tensor Multi-Level 

Tensor orde lebih tinggi (misalnya, Tijkl) dapat digunakan untuk menangkap hubungan lebih kompleks, seperti efek lintas level yang melibatkan empat entitas sekaligus. Representasi tensor ini memungkinkan visualisasi struktur holarki, di mana setiap tingkat hierarki (holon) dapat dipahami sebagai simpul dalam jaringan interaksi.

  1. Integrasi Waktu sebagai Parameter Sensitif 

Waktu (t) ditambahkan sebagai dimensi tambahan dalam tensor, menghasilkan tensor waktu-sensitif Tijk(t). Hal ini memungkinkan pemetaan perubahan sifat interaksi secara dinamis, seperti bagaimana kekuatan hubungan antar level berubah seiring waktu.

4.2. Dinamika Waktu-Sensitif

Sistem kompleks seringkali melibatkan dinamika yang berubah seiring waktu, di mana sifat emergen atau pola hierarkis baru muncul secara gradual. Untuk menangkap dinamika ini, teori memanfaatkan persamaan diferensial yang memodelkan perubahan hierarki interaksi.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    20. 20
    21. 21
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun