Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teori Baru untuk Memahami Kompleksitas Adaptif

22 Januari 2025   14:51 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Teori dalam Memahami Sifat Alam Semesta. Teori ini membuka peluang baru untuk menjelaskan fenomena alam yang bersifat kompleks, seperti evolusi energi gelap, materi gelap, dan dinamika kosmik lainnya. Pada skala mikroskopis, teori ini dapat membantu memahami sifat emergen dari gravitasi kuantum atau dinamika partikel di energi tinggi.

  • Relevansi dalam Membangun Paradigma Baru di Berbagai Disiplin Ilmu. Fisika: Menyediakan model hierarkis untuk memahami hubungan antara entitas fundamental di tingkat kuantum hingga skala kosmologis. Biologi: Memberikan cara baru untuk memodelkan sistem hidup, seperti konektivitas neural atau interaksi ekosistem, dengan mempertimbangkan probabilitas dan stabilitas adaptif. Ilmu Sosial: Meningkatkan analisis sistem sosial melalui pemodelan interaksi manusia dan institusi secara hierarkis dan waktu-sensitif. Teknologi: Membantu mengembangkan algoritma berbasis interaksi adaptif untuk sistem kecerdasan buatan yang lebih responsif terhadap perubahan dinamis.

  • Teori hierarki interaksi waktu-sensitif memberikan kontribusi signifikan sebagai alat konseptual dan matematis untuk memahami fenomena kompleks. Dengan relevansi lintas disiplin dan potensi aplikasi yang luas, teori ini menawarkan langkah maju dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era sistem adaptif.

    8. Referensi

    1. Reduksionisme, Emergensi, dan Holon

      • Craver, C. F., & Bechtel, W. (2007). "Top-down causation without top-down causes." Biology and Philosophy, 22(4), 547--563.

      • Morowitz, H. J. (2002). The Emergence of Everything: How the World Became Complex. Oxford University Press.

      • Koestler, A. (1967). The Ghost in the Machine. Hutchinson & Co.

    2. Eksperimen Kolider dan Fisika Partikel

      • Aad, G., et al. (ATLAS Collaboration). (2012). "Observation of a new particle in the search for the Standard Model Higgs boson with the ATLAS detector at the LHC." Physics Letters B, 716(1), 1--29.

      • CMS Collaboration. (2021). "Measurement of multi-jet cross sections at s = 13 TeV." Journal of High Energy Physics, 2021(7), 1--24.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      11. 11
      12. 12
      13. 13
      14. 14
      15. 15
      16. 16
      17. 17
      18. 18
      19. 19
      20. 20
      21. 21
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
      Lihat Inovasi Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun