Kompleksitas Interaksi: Awalnya hanya melibatkan dua parameter (Jobs-Wozniak, Zuckerberg-Saverin), kemudian berkembang menjadi sistem dengan banyak node yang saling berhubungan.
Stabilitas dan Krisis: Apple: Stabilitas dipulihkan melalui reintegrasi Jobs dan inovasi berkelanjutan. Facebook: Stabilitas dipertahankan melalui pertumbuhan pengguna yang eksponensial meskipun terjadi konflik internal.
Signifikansi Matematika: Kompleksitas Ctotal(t) meningkat seiring waktu dengan masuknya lebih banyak parameter. Probabilitas interaksi positif dan negatif Pij(t) memengaruhi stabilitas S(t). Sistem mencapai titik kritis saat konflik besar terjadi, seperti keluarnya Jobs atau gugatan Winklevoss.
Sejarah Apple dan Facebook menunjukkan bagaimana teori kita dapat digunakan untuk memodelkan evolusi sistem kompleks berbasis interaksi manusia. Dinamika sinergi dan konflik memberikan pola yang relevan untuk memahami stabilitas, perubahan, dan inovasi dalam organisasi modern.
Validasi empiris melalui empat pendekatan ini memberikan landasan ilmiah untuk menguji dan menyempurnakan teori sistem adaptif berbasis interaksi. Setiap domain memperkuat relevansi model dalam menghubungkan fenomena mikro (partikel) dan makro (kosmologi) hingga dinamika sistem kompleks.
6: Diskusi
6.1. Keunggulan Teori Baru
Integrasi Perspektif Reduksionisme, Emergensi, dan Holon, di mana Reduksionisme: Menguraikan sistem menjadi komponen individual (parameter atau node) memungkinkan analisis mendalam pada level dasar. Emergensi: Menjelaskan sifat baru yang muncul dari interaksi multi-level, memberikan pandangan menyeluruh terhadap fenomena kompleks. Holon: Setiap elemen dalam sistem berfungsi sebagai bagian (subunit) sekaligus sebagai keseluruhan (kesatuan). Keunggulan Utama: Teori ini menyatukan tiga pendekatan secara sistematis, memungkinkan pemahaman yang lebih lengkap terhadap fenomena adaptif.
Kemampuan Menjelaskan Fenomena Kompleks Secara Hierarkis dan Waktu-Sensitif, di mana Hierarki: Model memungkinkan analisis lintas level, dari interaksi dua parameter hingga multi-parameter, dengan bobot dan probabilitas yang berbeda. Waktu-Sensitif: Integrasi parameter waktu memungkinkan prediksi dinamika interaksi, stabilitas, dan perubahan sifat emergen dalam sistem adaptif. Relevansi: Memungkinkan prediksi transisi kritis dalam berbagai sistem, misalnya pergeseran dari stabilitas ke ketidakstabilan.
6.2. Aplikasi Teori dalam Ilmu Pengetahuan
Gravitasi Kuantum: Sifat Emergen dari Interaksi Partikel. Teori ini dapat memodelkan interaksi multi-partikel dalam gravitasi kuantum, di mana sifat emergen (seperti kelengkungan ruang-waktu) muncul dari bobot dan probabilitas interaksi antar partikel fundamental. Contoh: Eksperimen gravitasi kuantum di energi tinggi, seperti tabrakan partikel di LHC.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!