Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Model Tiga Pedal dan Sistem Navigasi Bagi Pencapaian Diri

12 Januari 2025   07:34 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:34 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Eksperimen Pikiran:
 Menggunakan eksperimen pikiran untuk menguji interaksi antar komponen dalam model, serta untuk membangun hipotesis yang akan diuji dengan data empiris. Ini melibatkan pembuatan skenario dan simulasi untuk memetakan bagaimana setiap elemen berfungsi dalam konteks pencapaian individu.

  • Analisis:
     Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dilakukan dalam tahap selanjutnya untuk menguji hipotesis model. Analisis dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan model dalam memprediksi keberhasilan individu berdasarkan pengukuran self-motivation, self-efficacy, self-reflection, dan social acceptance.

  • Metode yang digunakan akan memastikan bahwa Three-Pedal and Navigation System Model dapat diuji dan divalidasi baik secara teoritis maupun praktis, serta memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang psikologi dan pengembangan diri.

    5. Results and Discussion

    Temuan Utama:

    Validasi bahwa keempat komponen berkontribusi signifikan terhadap pencapaian individu:

    Hasil pengujian model Three-Pedal and Navigation System menunjukkan bahwa keempat komponen, self-motivation (accelerator), self-efficacy (clutch), self-reflection (brake), dan social acceptance (navigation system), memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian individu, dengan dampak yang lebih besar ketika keempatnya berfungsi secara harmonis. Berdasarkan analisis data kuantitatif yang diperoleh dari survei dan eksperimen, ditemukan bahwa:

    1. Self-Motivation (Accelerator) memainkan peran kunci dalam memulai perjalanan menuju pencapaian individu. Individu dengan tingkat motivasi intrinsik yang tinggi lebih cenderung memulai dan mempertahankan usaha mereka, meskipun dihadapkan pada hambatan. Analisis regresi menunjukkan bahwa peningkatan skor pada self-motivation berhubungan langsung dengan peningkatan pencapaian jangka panjang.

    2. Self-Efficacy (Clutch) memberikan kapasitas bagi individu untuk menyesuaikan diri dan menghadapi tantangan yang muncul. Validasi empiris menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat self-efficacy tinggi mampu mengatasi rintangan dengan lebih efektif, berkat keyakinan bahwa mereka dapat mempengaruhi hasil dari tindakan mereka. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya keyakinan diri dalam mengatasi hambatan dan mencapainya.

    3. Self-Reflection (Brake) berfungsi sebagai pengendali yang membantu individu untuk menilai apakah mereka berada di jalur yang benar atau perlu melakukan penyesuaian. Self-reflection berperan penting dalam mencegah individu dari pengambilan keputusan impulsif atau berisiko tinggi. Dalam analisis kualitatif, banyak peserta yang mengungkapkan bahwa refleksi diri membantu mereka memperbaiki strategi dan cara mereka menyelesaikan tugas-tugas, meningkatkan kualitas pencapaian mereka.

    4. Social Acceptance (Navigation System) bertindak sebagai panduan dalam membantu individu menavigasi dan berkolaborasi dengan lingkungan sosial mereka. Temuan menunjukkan bahwa individu yang lebih menerima dan mampu beradaptasi dengan norma sosial dan interaksi kelompok cenderung memiliki jalur yang lebih efektif dalam mencapai tujuan mereka. Hal ini sejalan dengan teori-teori interaksi sosial yang menekankan pentingnya dukungan dan kerjasama dalam pencapaian tujuan bersama.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    20. 20
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun