Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Model Tiga Pedal dan Sistem Navigasi Bagi Pencapaian Diri

12 Januari 2025   07:34 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:34 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Model mengadaptasi analogi sistem kendaraan dengan tiga pedal utama dan satu sistem navigasi untuk menjelaskan dinamika motivasi, kapasitas diri, pengendalian emosi, dan adaptasi sosial individu. Setiap elemen memiliki fungsi spesifik dalam kerangka ini:

  • Accelerator (Self-Motivation)
    Definisi: Accelerator atau pedal gas merepresentasikan dorongan motivasi intrinsik yang mendorong individu untuk bergerak maju. Komponen Utama: Kebutuhan pencapaian (need for achievement), Dorongan untuk kekuasaan (need for power), Kebutuhan akan pengakuan (esteem needs), Aspirasi aktualisasi diri (self-actualization needs).
    Fungsi: Memberikan energi untuk mencapai tujuan dengan meningkatkan intensitas usaha, Menggerakkan individu untuk menetapkan target yang ambisius dan berani mengambil risiko.

  • Clutch (Self-Efficacy)
    Definisi: Clutch atau pedal kopling melambangkan kemampuan individu untuk menyesuaikan kapasitasnya menghadapi tantangan. Komponen Utama: Keyakinan pada kemampuan diri (self-efficacy), Kapasitas teknis dan pengalaman, Kebutuhan fisiologis dan keamanan dasar (Maslow). Fungsi: Mengatur transisi antara usaha dan kemampuan sehingga tindakan tetap efektif meskipun menghadapi kesulitan, Meningkatkan ketahanan diri dalam situasi yang membutuhkan fleksibilitas.

  • Brake (Self-Reflection/Emotional Regulation)
    Definisi: Pedal rem merepresentasikan pengendalian impuls dan regulasi emosi yang memungkinkan individu memperlambat atau menghentikan tindakan sebelum mengambil keputusan yang tidak matang. Komponen Utama: Kemampuan merefleksikan tindakan dan konsekuensinya (self-reflection), Regulasi emosi untuk mengatasi tekanan, Kebutuhan untuk menghindari kegagalan (need for avoidance). Fungsi: Mencegah individu bergerak terlalu cepat tanpa strategi yang matang, Membantu menjaga keseimbangan antara usaha dan hasil melalui evaluasi tindakan.

  • Navigation System (Social Acceptance). Definisi: Sistem navigasi mewakili kemampuan untuk memahami dan beradaptasi dengan lingkungan sosial, memungkinkan individu memilih jalur yang paling efektif. Komponen Utama: Pemahaman terhadap kebutuhan akan hubungan sosial (relatedness needs), Sinergi dalam kolaborasi sosial, Keterampilan mendengarkan dan memahami lingkungan (seek first to understand, then to be understood - Covey).  Fungsi: Memberikan panduan strategis dalam menentukan arah yang sesuai dengan tujuan dan kondisi sosial, Membantu individu menghindari konflik dan memanfaatkan peluang sosial.

Interaksi Antar Komponen

Keempat elemen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi untuk menciptakan harmoni dalam perjalanan individu menuju pencapaian:

  1. Interaksi Accelerator dan Clutch:Motivasi yang tinggi (accelerator) harus disesuaikan dengan kapasitas aktual individu (clutch). Misalnya, dorongan untuk mencapai target ambisius harus dibarengi dengan peningkatan keterampilan teknis atau pengalaman agar usaha tersebut berhasil.

  1. Interaksi Accelerator dan Brake:
    Ketika dorongan untuk maju terlalu kuat, refleksi diri (brake) membantu individu mengevaluasi apakah langkah tersebut strategis atau terlalu impulsif.

  2. Interaksi Clutch dan Brake:
    Kapasitas diri yang baik perlu diselaraskan dengan regulasi emosi agar individu dapat tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi tekanan.

  3. Interaksi dengan Navigation System:
    Setiap tindakan yang dilakukan melalui accelerator, clutch, atau brake harus mempertimbangkan panduan dari navigation system. Misalnya, individu harus memahami kondisi sosial dan peluang kolaborasi untuk memastikan tindakan mereka tidak menimbulkan konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun