Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketidakpuasan vs. Ridho: Duel Abadi yang Menentukan Takdir Sejarah Peradaban

11 Januari 2025   15:45 Diperbarui: 11 Januari 2025   15:45 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, manusia dihadapkan pada tantangan besar dalam mengelola motivasi untuk berubah, beradaptasi, dan berkembang. Ketidakpuasan, meskipun efektif dalam mendorong perubahan, menunjukkan keterbatasannya dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan bermakna. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan baru yang dapat menggerakkan motivasi manusia secara lebih efektif, dan pada saat yang sama, mampu menjadi penggerak utama (locomotif) peradaban menuju arah yang lebih baik. Pendekatan ini harus mencakup aspek-aspek multidimensional yang mencakup nilai-nilai intrinsik, keseimbangan emosional, serta rasa tanggung jawab terhadap generasi masa depan.

a. Memahami Motivasi Sebagai Kekuatan yang Lebih Kompleks. 

Motivasi manusia jauh lebih kompleks daripada sekadar respons terhadap ketidakpuasan. Dalam konteks peradaban, kita harus berpikir lebih jauh dan melihat motivasi dalam konteks evolusi sosial dan budaya. Motivasi tidak hanya berfokus pada pencapaian material atau perubahan eksternal, tetapi juga pada pencapaian kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan pribadi, pengembangan spiritual, dan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Motivasi yang sehat dan produktif harus mengintegrasikan kebutuhan individu dengan kebutuhan kolektif, dengan mengedepankan nilai-nilai seperti empati, keadilan, keberlanjutan, dan kebijaksanaan. Sebuah pendekatan yang lebih komprehensif akan menciptakan individu yang tidak hanya bergerak karena rasa tidak puas, tetapi juga karena hasrat untuk memberikan dampak positif bagi orang lain dan dunia secara keseluruhan.

b. Pendekatan Emosional dan Spiritual dalam Menggerakkan Motivasi.

Manusia tidak hanya dipengaruhi oleh logika dan rasionalitas, tetapi juga oleh emosi dan dimensi spiritual mereka. Motivasi yang efektif tidak hanya mengandalkan ketidakpuasan terhadap keadaan yang ada, tetapi juga kemampuan untuk merasakan makna dalam setiap tindakan dan pengalaman. Pendekatan yang menekankan keseimbangan emosional, seperti mindfulness dan pengelolaan stres, dapat membuka potensi besar dalam diri individu untuk berkembang lebih baik. Lebih dari itu, pendekatan spiritual  yang bukan berarti mengabaikan aspek rasional tetapi mencakup pencarian makna yang lebih dalam, dapat menumbuhkan perasaan tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan alam semesta. Ketika manusia merasa terhubung dengan tujuan yang lebih besar dari dirinya sendiri, motivasi mereka untuk menciptakan perubahan menjadi lebih terarah dan penuh komitmen.

c. Pendidikan dan Pengembangan Karakter sebagai Landasan Perubahan.

Salah satu kunci untuk menggerakkan motivasi manusia ke arah yang lebih positif adalah melalui pendidikan dan pengembangan karakter yang berfokus pada pembentukan nilai-nilai hidup yang kuat. Pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter moral dan sosial seseorang. Dalam konteks ini, pengembangan karakter seperti empati, rasa tanggung jawab, dan etika kerja yang baik sangat penting untuk menciptakan individu yang mampu menghadapi tantangan peradaban dengan bijak. Pendekatan baru dalam pendidikan harus mencakup pelatihan yang memperkuat pemahaman terhadap pentingnya keberlanjutan, penghormatan terhadap keragaman, serta kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.

d. Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kualitas Motivasi dan Keterlibatan Sosial.

Teknologi, yang merupakan salah satu pendorong utama perubahan di era modern, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas motivasi manusia. Namun, teknologi harus dimanfaatkan dengan bijak dan berfokus pada pemberdayaan individu, bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan instan atau kesenangan sesaat. Teknologi dapat berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan individu dengan tujuan yang lebih besar, memperluas cakrawala mereka, dan memfasilitasi partisipasi aktif dalam isu-isu sosial dan lingkungan. Penggunaan teknologi yang bijaksana dapat meningkatkan kesadaran kolektif dan memperkuat rasa tanggung jawab terhadap masa depan planet ini, menciptakan motivasi yang lebih mendalam untuk berinovasi dan berkontribusi pada perubahan positif yang lebih luas.

e. Kolaborasi Global dalam Menciptakan Perubahan Peradaban.

Perubahan besar tidak akan terwujud hanya melalui usaha individu atau kelompok kecil. Dibutuhkan kolaborasi global yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat sipil, untuk menciptakan perubahan yang bermakna. Sebuah pendekatan baru untuk menggerakkan motivasi manusia harus mencakup visi yang lebih besar, yaitu kerjasama lintas batas untuk menciptakan peradaban yang lebih baik, lebih inklusif, dan berkelanjutan. Motivasi untuk bekerja bersama dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, dan krisis kesehatan, dapat menjadi pendorong utama peradaban menuju masa depan yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun