Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Solusi atas z>=13 Cosmic Conundrum, Ho Tension, S8 Tension, Cosmic Curvature Tension

22 Maret 2024   10:27 Diperbarui: 3 Mei 2024   10:24 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

m x a(tot) = m x ((a(d) + a(t))

a(tot) = a(d) + a(t)

dimana

a(tot) > a(d) atau a(tot) > a(t)

ketegangan terjadi jika menganggap a(tot) = a(d) ataupun a(tot) = a(t)

Jika pun usaha yang dilakukan orang yang mendorong gerobak itu tetap, maka tambahan gaya tarik dari depan akan mempercepat gerak maju gerobak. Tetapi jika hanya ada usaha dari belakang saja dengan besaran yang tetap, maka kecepatan maju gerobak tersebut pun tetap yaitu seimbang dengan gaya yang mendorongnya. Ini akan menimbulkan ketegangan jika ternyata dari hasil pengukuran berbasis observasi mendapati bahwa obyek bergerak dengan pertambahan akselerasi atau percepatan. Terlebih jika didapati fakta bahwa energi total di dalam sistem terus berkurang besarannya dan besaran kerapatannya akibat volume dan jarak yang terus bertambah.

Jika F(tot) = F(d), maka a(tot) = a(d)

Jika F(tot) > F(d), maka F(tot) = F(d) + F(t), sehingga a(tot) > a(d)

Didorong atau Ditarik

Gaya adalah besaran vektor. Jika sebuah gaya bekerja pada suatu entitas, kita tidak bisa membedakan apakah gaya itu menarik ataukah mendorong entitas itu jika arah gerak entitas itu bergerak ke arah tertentu yang sama dengan besaran gaya yang sama. Kita hanya bisa membedakannya dari posisi sumber gaya itu berada.

Jika sumber gaya berada di dalam sistem, sedangkan sistem bergerak berlawanan arah dengan posisi sumber gaya, maka kita dapat katakan gaya itu mendorong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun