Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Solusi atas z>=13 Cosmic Conundrum, Ho Tension, S8 Tension, Cosmic Curvature Tension

22 Maret 2024   10:27 Diperbarui: 3 Mei 2024   10:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JWST and Cosmic Epoch

Sejak Big Bang hingga saat ini, semesta dibagi kedalam sejumlah periode. Umum disebutkan adalah Planck Epoch sejak 0-10^-44 detik, Grand Unified Epoch 10^--44 - 10^-36, Electroweak Epoch 10^-36 - 10^-12, Quark Epoch 10^-12 - 1 detik, Hadron Epoch 1 detik - 3 menit, Lepton Epoch 3 menit - 380 ribu tahun, Recombination Epoch 380 ribu tahun, Dark Epoch 380 ribu-180 juta tahun, Reionization Epoch 180 juta - 1 milyar tahun, dan 1 milyar tahun sampai sekarang yang dihitung setelah Big Bang.

Setelah Hubble hanya bisa menjangkau paling jauh z11 yaitu hanya sejauh sekitar 500-800 juta tahun setelah Big Bang, maka JWST telah merevolusi jangkauannya hingga mencapai z>=13 atau dalam kisaran 300-350 juta tahun setelah Big Bang.

Mature Galaxy Problem

Jika galaksi-galaksi dewasa sudah terbentuk pada saat umur semesta dalam kisaran 300 juta tahun, maka bintang-bintang sudah wajar terbentuk sejak awal Era Reionisasi 180 juta tahun setelah Big Bang. Ini artinya dibutuhkan proses pembentukan bintang yang lebih cepat. Proses ini membutuhkan aliran energi dan materi yang lebih besar pada suhu yang menurun drastis sangat cepat.

Rasio yang paling mungkin untuk mencapai penurunan suhu yang cepat yang memicu proses rekombinasi dan ionosasi yang lebih cepat itu adalah inflasi kosmik berlangsung dengan kecepatan yang lebih cepat, adanya tambahan energi di luar dari energi yang disediakan oleh peristiwa Big bang, dan adanya faktor-faktor fisikal di luar yang tidak bisa ditangkap oleh rumus dan model kosmologi yang kita miliki saat ini.

Big Bang Initial Trigger Problem

Energi memang bisa bertransformasi dari satu bentuk energi kepada bentuk energi lainnya, tapi perubahan itu tidak bisa berlangsung secara spontan. Perubahan energi potensial menjadi energi kinetik contohnya membutuhkan suatu trigger tertentu. Hal sama terjadi dalam kasus inflasi kosmik yang memicu Big Bang di mana energi potensial murni yang berada dalam kondisi meta stabil tersebut juga membutuhkan trigger untuk menjadi energi kinetik pada peristiwa Big Bang. Pertanyaan besarnya adalah apa trigger-nya tersebut?

Vacum Energy Problem

Masalah ini sering disebut sebagai Blunder Terbesar dalam Fisika. Adanya selisih 10^55 pada pengukuran vacuum energy berbasis observasi dengan perhitungan berbasis teori mekanika kuantum adalah masalah yang sangat besar. Pada awalnya selisih itu bahkan mencapai 10^200. Bagaimana kita seharusnya membaca fakta-fakta ini?

Dark Energy Problem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun