Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepenggal Kasih di Antara Katedral dan Istiqlal

24 Desember 2019   21:12 Diperbarui: 24 Desember 2019   21:26 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapat pertanyaan yang to the point seperti itu, Jaka malahan menjauh dari Angie. Mulutnya justru kembali membisu. Jaka memasukan lembaran kertas ke dalam tasnya. Sementara Angie menjadi bengong dibuatnya.

"Ayo kita pulang," ajak Jaka kemudian.

"Lho biasanya juga pulang sendiri-sendiri. Emangnya sekarang mau antar dulu gua gitu?"

Sesaat Jaka menatap gadis itu. lalu, "Kalau kamu tidak keberatan diantar pulang sama gua," ujarnya agak pelan.

"Boleh juga tuh. Hitung-hitung ngirit ongkos taksi juga. Asal ikhlas saja kamunya..."

Jaka menggamit tangan Angie. Hati Angie berbinar. Dia beranjak dari kursinya. Lalu berjalan mengikuti langkah Jaka, menuruni tangga.

Saat berpapasan dengan OB di lorong keluar di lantai satu, Jaka mencoleknya seraya berkata, "Bang, beneran cantik cewek gua ini kan?"

OB itu tidak berkata menjawab petanyaan Jaka. Dia hanya tersenyum sambil mengacungkan jempol tangan kanannya. Sementara dalam hati Angie, di samping ada bunga bermekaran, muncul juga pertanyaan yang bercampur keheranan.

Kenapa perangai Jaka tiba-tiba jadi berubah seketika? Apakah benar Jaka naksir, dan jatuh cinta pada dirinya? Atawa... sikapnya itu sekedar menyenangkan hatinya saja?

Angie tersentak saat Jaka mengajaknya bicara dalam perjalanan di sore itu menyusuri jalan menuju ke arah rumahnya. Bahkan Angie pun keheranan pula, kali ini Jaka tidak ngebut dengan motornya sebagaimana biasa.

"Sebelum ke rumah, kita mampir dulu ke warung Dewi Indah ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun