"Cuma itu yang mau lu katakan?"
Jaka mengangguk. "Mau kan lu maafkan?" tanya Jaka dengan tatapan yang begitu teduh.
Angie menghela nafas panjang.
Tetiba ia tersentak kaget bukan kepalang. Seorang bocah mengguncangkan tubuhnya yang sedang duduk di kursi goyang.
"Oma. Oma. Sudah malam. Ayo masuk, nanti masuk angin lho!" teriaknya.
Angie menegadahkan wajahnya. Susana komplek perumahan mewah di Pondok Indah itu begitu lengang.
Sambil berjalan menuju ruang depan dengan langkah tertatih-tatih, terbayang kembali wajah seorang bernama Jaka, temannya di tahun 80-an. Yang sedari sore tadi tetiba muncul dalam ingatan.
"Di manakah Jaka sekarang? Apakah masih hidup atau sudah meninggal?" gumamnya dalam tanya yang entah apa jawabnya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H