Jaka berpaling menatap wajah Angie. Ada senyum tipis yang giris dari bibirnya.
"Kayak emak gue di kampung aja lu..." celetuk Jaka.
"Emangnya kenapa dengan emak lu?"
"Itu tadi. Pake ngingetin makan segala..."
"Lho emangnya gak boleh?"
Jaka tidak menyahut. Ia malah merapikan lembar-lembar kertas yang sudah dikerjakannya.
"Udah sana makan dulu. Biar gue aja yang membereskannya," kata Angie sambil merebut lembaran kertas itu dari tangan Jaka.
"Gak ngerepotin nih?"
"Cuma beresin aja. Apa susahnya."
"Ya, udah..." Jaka bangkit dari kursinya. Wajahnya menengadah ke arah jam di dinding.
"Gua tinggal dulu ya. Mau salat Asar," kata Jaka kemudian.