Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Warnet

4 Mei 2015   17:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Erni sudah pergi dari jam enam tadi . Rian , persiapkan dirimu . Ini pertama kalinya kamu menjadi operator warnet di sini . " ujar pak Tejo berlalu menuju tangga lantai 3 .

Suara pak Tejo benar - benar mengagetkanku . Aku tak menyangka dia bisa berada di sana . Dugaanku memang tepat . Erni sudah pergi dan kelihatannya mimpi yang terjadi di malam itu hanya sekedar bunga tidur .

Usai mandi dan sarapan pagi , aku langsung turun dari tangga menuju meja operator . Kusambar kursi plastik yang tergeletak di depan monitor . Kutekan tombol ON pada prosesor dan kubiarkan sesaat . Setelah layar monitor menyala , aku mulai memeriksa satu per satu billing yang terdapat pada setiap komputer di sana .

Setelah kuperiksa semuanya berfungsi . Sepertinya Erni betul - betul memperhatikan kondisi warnet ini . Pikiranku tertuju pada Erin . Sambil menatap monitor , aku masih saja memikirkan Erin . Walaupun pak Tejo sudah mengatakan bahwa Erin sudah pergi , aku merasa tidak yakin dengan pernyataan pak Tejo .

Jam demi jam sudah berlalu . Beberapa anak sekolah sudah menampakkan diri mereka ke warnet ini .

" Bang , COM 12 ya . Paket 2 jam . " ujar anak laki - laki berpakaian putih biru .

Aku mengangguk pelan sembari anak laki - laki itu pergi menuju COM 12 . Padahal masih pukul setengah dua belas tapi ada anak sekolah yang mendatangi warnet ini . Bisa - bisanya cabut pada jam pelajaran . Aku ingin sekali menegur laki - laki berpakaian putih biru tersebut namun enggan .

Aku teringat di mana aku pernah membuat ibu menangis lantaran aku pernah tertangkap basah ketahuan membolos di saat jam pelajaran . Melihat air mata ibuku yang menangis melihat tingkah lakuku , aku langsung sadar diri . Aku sudah bertekad bahwa aku takkan pernah mengulangi kejadian serupa - aku berjanji .

Menjelang pukul 13 . 00 , anak - anak SMP berduyun - duyun mendatangi warnet . Mereka melihat - lihat COM yang masih kosong dan berjalan pelan memasuki bilik warnet sambil memilih paket yang mereka inginkan . Kini semua COM di warnet ini sudah penuh , tak ada lagi yang tersisa . Jika mereka ingin bermain , mereka harus menunggu lebih lama , karena mereka rata - rata bermain sampai dua jam .

Dugaanku tepat . Seorang laki - laki berkaus oblong berwarna hitam dengan celana pendek jeans menghampiriku .

" Bang ada COM yang masih kosong ? " tanya lelaki itu .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun