Terang berganti gelap . Sasya baru saja melayat ke rumah temannya , Sari . Sebenarnya , ia ingin mengajak Sarah , tapi ia tak bisa karena ia harus pergi kerja kelompok , dan mungkin baru bisa pulang malam . Ia agak menyesal pulang malam - malam begini . Kalau bukan menerima ajakan pacarnya , Gionando , untuk jalan - jalan , ia tak pulang larut begini . Jalanan begitu sepi . Desauan angin berhembus , menyentuh bulu romanya . Sasya mengumpat pacarnya yang tidak mau mengantarkannya sampai ke rumahnya , pacarnya berdalih bahwa ia sedang buru - buru .
Di balik rerimbunan pohon , siluet hitam sedang menguntitnya dari belakang . Sebuah pisau tajam masih ia genggam di belakang tangannya . Ia berjalan pelan , mengikuti langkah kaki di depannya . Sasya merasakan ada seseorang yang mengikutinya , mencoba menoleh . Ia tak melihat apapun . Hanya bayangan dirinya yang selalu mengikuti dari belakang . Sasya menggidikkan bahunya sejenak , lalu berjalan lagi . Siluet hitam itu ternyata sudah berada dekat di belakangnya . Ia hanya menunggu timing yang tepat untuk menerjang incarannya itu .
Sasya merasakan seseorang sudah benar - benar di belakangnya . Namun , ia tak berani memastikannya . Dikumpulkan keberaniannya sedikit demi sedikit untuk melirik sekali lagi apa yang berada di belakangnya .
" Ayo ikuti aku ... "
Sebilah pisau melingkari leher jenjang gadis itu . Ia tak berkutik sama sekali . Dirinya terkunci dalam situasi yang mematikan seluruh pergerakannya . Ia hanya bisa menuruti perkataannya itu tanpa melakukan perlawanan yang berarti .
"AKKH ! "
Lolongan panjang memilukan itu seakan raib ditelan kesunyian malam di bawah pancaran sinar bulan .
Keesokan harinya , polisi melakukan identifikasi atas temuan mayat perempuan yang tergeletak di bawah pohon mahoni . Mereka menemukan identitas mayat perempuan itu , atas nama Sasya Indriani . Mayat perempuan berumur 20 tahun itu ditemukan telah tewas dengan luka tusuk di bagian perut dan dadanya . Genangan darah segar tampak membasahi tubuh langsingnya . Tim forensik sudah menyiapkan kantong jenazah untuk menggiring mayat itu ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut .
Warga sekitar masih ramai melihat pihak kepolisian yang masih memeriksa tempat kejadian perkara . Mereka tak menyadari bahwa ada seseorang yang mengintai pusat keramaian itu .
" Kenapa ?! Kenapa dengan aku ??! " Dirinya berbalik sejenak . Tak henti - hentinya memandang nanar kedua tangannya yang gemetaran itu . Pergolakan hebat tengah mengguncang batinnya . Hati dan pikirannya saling berkecamuk . Kepalanya panas dan ia menjambak kecil rambutnya sendiri . Ia berpaling meninggalkan tempat itu dengan hati dipenuhi kekalutan . Ia tak mengerti . Dirinya terombang - ambing oleh ombak kebingungan dan keabsurdan menghempaskannya ke dalam  lubang kebimbangan .
Seorang wanita misterius melintas berlawanan ke arahnya . Sarah terpana . Sekarang ia bisa sedikit melihat sosok wanita tersebut . Kerlingan mata sekejap memandang dirinya membuat aliran darahnya membeku beberapa detik hingga ia bisa bergerak kembali setelah ia semakin menjauh darinya .